Kontraktor Jalan Nasional Kurang Ikuti Arahan Satlantas, Usai Surve Kemacetan Masih Kerap Terjadi

Lipsus1,285 views

LAMONGAN,kabarone.com – Rekontruksi Jalan nasional sepanjang 8,8 Kilo Meter dengan penanganan Rigit terletak di wilayah Lamongan. Penanganan rigit dilakukan di kedua sisi baik yang arah Surabaya ke Babat maupun dari Babat Menuju Surabaya.

Untuk mengetahui titik lokasi di jalan raya nasional yang rawan kecelakaan lalu lintas, Satlantas Polres Lamongan bersama Dinas Perhubungan dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya melakukan survei tiap hari jum’at pagi sejak bulan juli 2019 yakni awal pengerjaan jalan nasional sampai sekarang ini dan kemungkinan sampai akhir bulan Desember 2019.Survei dilakukan untuk mendata lokasi yang rawan kecelakaan dan prasarana yang sudah tidak memenuhi standar, Kegiatan menyasar titik di jalan nasional tepatnya di wilayah Kecamatan Pucuk sampai Babat Lamongan juga pemandangan yang tak asing lagi kemacetan terjadi sebagai pemandangan di setiap harinya. Untuk wilayah Kecamatan Sukodadi pekerjaan Riding sudah selesai.

Kegiatan Satlantas Polres Lamongan ini dipimpin oleh Kasatlantas Polres Lamongan, AKP. Danu Anindito Kuncoro Putro, KBO Lalu Lintas (Lantas), Ipda. Anang Purwowidodo, Kanit Dikyasa (Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa) Lalu lintas Ipda. Fatkur Rohman, Kanit Laka Iptu. Sudibyo, Kepala Pos Terminal Lamongan Ipda. Purnomo, SH bersama jajaran anggota Polres Lamongan, Kontraktor perwakilan General Superintendent (GS) Manager proyek paket pekerjaan Tuban-Babat-Lamongan- Gresik, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, Anggota Dinas Perhubungan.

Kasatlantas AKP. Danu Anindito Kuncoro Putro melalui Kanit Dikyasa Ipda. Fatkur Rohman kepada kabarone.com, Jum’at (8/11/2019) mengatakan, dari hasil survei bersama tersebut terdapat tujuh indikator dari hasil surve yang harus direalisasikan oleh pihak Kontraktor /PPK.

Disebutkannya, ketujuh hasil survei lokasi pengecoran jalan mulai Km 57 – 60 segmen ke satu sudah di buka namun untuk bahu jalan banyak yang belum layak, Pengerjaan tahab ke dua Km 63-69 masih terdapat segmen yang belum di cor, Pengerjaan tahab kedua ada 3 lubang yang belum dicor dan 3 Oprit yang belum dikerjakan.

Selain itu, untuk Contraflow tidak ada hambatan dan arus lancar kecuali ada kendaraan yang trouble, Rambu-rambu petunjuk sudah tidak layak. Bahu jalan belum dilakukan pemadatan dampaknya bila hujan berlumpur dan kendaraan terjebak lumpur (troble) yang bisa mengakibatkan kemacetan lalu lintas jalan nasional,” ujarnya.

Bahu jalan belum dilakukan padatan dampaknya bila hujan berlumpur dan Kend terjebak lumpur

Menurutnya, tujuan survei ini adalah untuk memperoleh data-data yang diperlukan agar instansi terkait dapat menindak lanjuti dengan adanya jalan dan prasarana yang sudah tidak sesuai standar.

Ditambahkan, Sesuai janji kontraktor tanggal 31 Desember 2019 pengerjaan jalan selesai semua/tuntas semua, berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK). ” Untuk evaluasi berikut PPK/Kontraktor menyiapkan, Foto copy Kontrak kerjanya, Progres fisiknya.

Dihimbau, untuk PPK dan kontraktor segera menindak lanjuti rekomendasi dari hasil survei gabungan ini. Satlantas Polres Lamongan berpesan, ” Jadilah Pelopor Keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan, dengan semboyan

* Stop Pelanggaran *
* Stop Kecelakaan *
* Keselamatan Untuk Kemanusiaan * “, tandasnya.

Sementara, ” Setelah usai surve, Mohammad Rizal, General Superintendent (GS) Manager proyek paket pekerjaan Tuban babat Lamongan Gresik saat ditemui wartawan mengatakan, proses pekerjaan jalan Nasional ini sudah bekerja dengan tupoksinya masing-masing, sehingga berharap pekerjaan proyek bisa selesai tepat waktu hingga 31 Desember 2019 serta minim resiko.

“Sampai dengan saat ini pekerjaan sudah 75% dari masa kontruksi hingga 31 Desember 2019, dan Alhamdulilah menurut audit dari konsultan Indonesia Australia, kecelakaan kerja, kita nol” ujar Rizal.

Dilain pihak, Rizal mengakui perihal adanya laporan kecelakaan pengguna jalan yang terjadi disekitar lokasi proyek, pihaknya beranggapan semua kecelakaan terjadi tidak serta merta kesalahan dari adanya proyek, namun faktor kurang kesadaran atau kurang sabar para pengguna jalan.“Kita bisa lihat ketika terjadi macet, karena kurang sabar banyak yang saling serobot jalan kalau terjadi kecelakaan tertabrak mungkin bagi orang awam kesalahan proyek tapi dari lalu lintas terjadi bisa karena kelalaian pengguna jalan,” jelasnya.

Dalam mengantisipasi adanya kecelakaan bagi pengguna jalan, Rizal menyampaikan, bahwa pihaknya sudah memasang rambu-rambu bahkan akan dilakukan penambahan rambu disekitar lokasi proyek guna meminimalisir terjadinya kecelakaan. “Sesuai hasil survei jalan bersama dengan pihak Polisi Lalu Lintas dan Dishub, kita akan menambah rambu-rambu jalan disekitar proyek dan juga menambah savety man,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini pihaknya berharap, ” Kita semua pasti berharap proyek ini bisa berjalan lancar tepat waktu serta minim kendala dan apa yang dikerjakan dalam pekerjaan proyek jalan Nasional Lamongan-Gresik bisa berjalan lancar, minim resiko kecelakaan serta bisa selesai tepat pada waktunya,(*).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *