Kapolda Jateng : Jateng Tetap Kondusif, Warga Papua Suarakan Nyaman dan Tetap Fokus Belajar

Hukum391 views

SEMARANG,kabarone.com –Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif,terlebih dalam waktu dekat ini akan memasuki bulan Desember 2019 banyak momentum kegiatan seperti perayaan Natal dan tahun baru hingga antisipasi kemungkinan adanya Perayaan organisasi terlarang yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Dari data Polda Jateng terdapat 217 mahasiwa maupun siswa asal Papua yang kembali ke papua pasca kasus rasis di Jawa Timur bulan lalu,sebelumnya mereka menerima berbagai informasi dan berbagai isu bahwa tidak aman kuliah di Wilayah Jawa Tengah .Namun akhirnya mereka kembali ke Jateng karena merasa mendapatkan informasi yang keliru”kata Irjen.Rycko usai melakukan gowes dan cofee morning bersama wartawan unit Polda Jateng, Selasa,(12/11).

Dijelaskannya, saat ini sudah terdapat 107 mahasiswa dan siswa yang kembali ke Jawa Tengah, dari semua yang kembali menyatakan bahwa mereka merasa di bohongi.janji bahwa mereka di sana akan di siapkan fasilitas seperti tempat tinggal, pendidikan dan fasilitas lainnya ternyata tidak ada”, terang Kapolda yang di dampingi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol.Iskandar Fitriana Sutisna.

“Sehingga mereka merasa nyaman tinggal di sini dan menyuarakan Fokus untuk belajar kembali menimba ilmu pengetahuan mempersiapkan kembali untuk membangun Papua menjadi yang lebih baik lagi ,” kata Kapolda.

Rycko menyebutkan saat ini ada ribuan mahasiswa maupun Siswa Sekolah asal Papua yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah di Salatiga saja Kata Kapolda ada seribu lebih di semarang sekitar tiga ribuan lebih mahasiswa dan siswa pelajar belum yang ada di kota lain di seluruh Jawa Tengah.

Terkaitit antisipasi kemungkinan adanya perayaan HUT KNKB dan OPM Polda Jateng berharap di Jawa Tengah khususnya di Semarang tidak ada kegiatan kegiatan yang mengarah dengan kegiatan tersebut, karena dari semua warga papua sudah sepakat tidak akan menggelar acara-acara yang bisa menimbulkan gejolak.

“Terkait antisipasi tentunya kami bersama-sama dengan para sesepuh papua yang ada di Semarang untuk menggelorakan bahwa Papua adalah bagian daripada Indonesia,Indonesia adalah papua dan NKRI adalah harga mati kita berharap tidak ada gejolak tidak ada kegiatan peringatan seperti itu karena dari seluruh warga asal Papua sudah sepakat tidak ada peringatan-peringatan seperti itu”, tutup Kapolda.(Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *