SEMARANG,kabarone.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperpanjang masa pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) mulai 25 Mei 2020 hingga 7 Juni 2020 mendatang.
Walikota Semarang; Hendrar Prihadi mengatakan keputusan itu ia ambil berdasarkan hasil evaluasi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kodim 0733/BS Semarang, Kamis (21/5/2020) malam.
“Selama dua hari ini ada penambahan secara signifikan, dari cluster yang dicek ternyata ada yang positif korona sebanyak 17 orang, dengan dasar itu PDPnya juga meningkat. Salah satu (cluster) pasar setelah dilakukan swab test hasilnya reaktif,” kata Hendi, sapaan akrab walikota.
Adapun cluster yang menambah jumlah positif korona selama dua hari belakangan ini, yaitu cluster rumah sakit, dua cluster pasar, dan satu lembaga pendidikan non umum yang ada di Kota Semarang.
Hendi menyampaikan secara umum peraturan yang dipergunakan dalam PKM periode kedua ini masih sama dengan PKM periode kesatu yang berlaku sejak 27 April hingga 24 Mei 2020. Namun yang membedakan adalah pedagang kaki lima diberi dispensasi beroperasional hingga pukul 21.00 WIB dari PKM sebelumnya yakni pukul 20.00 WIB.
“Untuk kawan-kawan PKL yang selama ini tutup pukul 20.00, selama perpanjangan PKM 14 hari kedepan kita beri waktu penutupannya sampai pukul 21.00,” sambungnya.
Ia berharap seiring perpanjangan masa PKM 14 hari ini warga masyarakat Kota Semarang akan terbiasa memasuki situasi ‘new normal’ atau hidup berdamai dengan korona yang selama ini menjadi pandemi
“Tapi kami belum berani melepas secara total, karena kita tahu beberapa hari terakhir ini masyarakat seolah lupa bahwasannya kita sedang dalam situasi pandemi korona. Mereka cukup banyak di jalanan, di mal, atau di pasar hanya untuk persiapan idul fitri. Padahal kita sudah menyampaikan, shalat Idul Fitri dilakukan di rumah, tidak ada anjang sana, tidak ada open house,” ujarnya.
Selain itu, Hendi menegaskan selama 14 hari ke depan pihaknya bersama Polrestabes Semarang bakal meningkatkan antisipasi terhadap kendaran dari luar kota yang masuk kota Semarang dari pos-pos perbatasan.
“Karena informasi dari Polrestabes selama ini cukup banyak transportasi darat masuk Kota Semarang lewat pos perbatasan. Nah, kita akan antisipasi ini,” ujarnya.
Terkait sekolah, Hendi menyatakan saat ini masih libur sembari menunggu kalender pendidikan awal tahun ajaran baru.
Diharapkan nantinya bidang pendidikan bisa menyesuaikan kehidupan normal.
“Contoh di Thailand, di dalam kelas bangkunya bisa dikasih sekat dari plastik atau mika atau fiber.”
“Ini baru sebuah diskusi. Nanti kami akan panggil kepala Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Sementara, untuk para pelaku pariwisata khususnya tempat hiburan, Hendi meminta untuk bersabar lantaran tempat hiburan masuk dalam wilayah sekunder.
Di sisi lain, penyaluran sembako bagi warga terdampak masih akan dilakukan pada Juni mendatang.
“Kalau Juli dimungkinkan, kami sudah alokasikan anggaran,” pungkasnya.(Amr)