Babel, Kabarone.com – Dialiran Air Pelawan, Desa Pugul, Kecamatan Riau silip, Kabupaten Bangka yang dilewati Jalan Nasional Sungailiat – Belinyu, tengah berlangsung kegiatan pembangunan jembatan Air Pelawan. Saat ini pekerjaan dalam pematangan pondasi. Dilapangan sejumlah pekerja ramai berkegiatan.
Sebelumnya, pihak media menemui Dedi dari Konsultan Pengawas yang kebetulan ada dilapangan.Terkait pekerjaan pondasi, Dedi menjelaskan pekerjaan masih penanaman sumuran pondasi. Tehnik pemasangan, sumuran dimasukan secara perlahan hingga kedalaman mencapai 5 meter., “Sumuran dimasukan perlahan secara bertahap. Dikerjakan dengan teknik manual dan sesuai rencana penanaman hingga ke kedalaman 5 meter dengan diameter 2 meter, “kata Dedi, Sabtu (8/8). Dedi melanjutkan, untuk pengecoran pondasi memakai adukan semen pesanan dari truk molen atau beton mix.
Pihak media kemudian kembali lagi kelokasi Rabu (12/8), dan kebetulan bertemu dengan Pengawas Lapangan dari Kementerian PU yang bernama Hardi, dari Kantor Satker Pelaksanaan Jembatan Nasional Propinsi Bangka Belitung. Menurut Hardi, kedalaman pondasi tidak mesti 5 meter namun ditanam hingga ketemu bagian tanah yang keras. Dan apabila belum juga mengenai tanah keras, akan terus dimasukan, walaupun harus melebihi. “Sumuran dimasukan hingga mengenai tanah keras, jika belum kena terus dimasukan walaupun harus melebihi kedalaman 5 meter, “katanya.
Disisi lain, pada lokasi tampak para pekerja sedang melakukan pekerjaaan pemasangan jalinan pengikat besi cor pada sumuran tiang pondasi tetapi tanpa pengelasan. Mengenai hal itu dijelaskan Hardi memang dalam gambar perencanaan tidak dilas. Alasannya apabila dilas dapat melemahkan struktur akibat adanya pembakaran. “Dalam gambar tidak boleh, justru struktur biasanya lemah kalau dengan pembakaran, “jelas Hardi.
Mengenai jarak sengkang jalinan besi cor sumuran tiang yang tampak kurang teratur dan pemasangan oleh pekerja terlihat tanpa diukur hanya berdasarkan perkiraan, menurut Hardi tidak bisa begitu. “Saya ngak bisa bilang begitu, kalau menurut pandangan saya kurang maksimal, tentu saya komplain kepada konsultan, “katanya. Dikatakan, apalagi proyek bersumber dana APBN, tanggung jawab penuh ada di konsultan. Kalau kira-kira pekerjaan tersebut pengawasan kurang, pihaknya akan komplain. “Kalau pekerjaan mereka kontrolnya kurang, saya komplain, itu fungsi saya dilapangan, dan kita yang punya lahan, “ujar Hardi.
Proyek pembangunan jembatan itu berbiaya 5,3 milyar dari dana APBN tahun 2020, terdiri dari tiga paket pekerjaan yaitu, penggantian jembatan Air Pelawan, kemudian rehabilitasi jembatan Air Ketapang dan jembatan Air Daeng l, ll. Penyedia Jasa CV Duta Agung Persada. Konsultan Pengawas dari PT Jakarta Rencana Selaras. Merupakan proyek Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI, Dirjen Bina Marga, Satker Pelaksanaan Jembatan Nasional Wilayah l Propinsi Bangka belitung. (Suhardi)