Bahu Jalan Terlihat Amburadul, Jalan sp Gedong – Payung Habiskan Dana Rp 10 Milyar Lebih ,

Daerah483 views

 

Babel, Kabar One.com – Minggu lalu (17/9), pada ruas jalan Propinsi Babel, tepatnya di Desa Pangkal Buluh Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, masih terlihat sejumlah pekerja masih terus bekerja menimbun bahu jalan dengan tanah puru (tanah berkerikil). Penimbunan secara manual menggunakan cangkul. Tidak terlihat adanya mobil giling untuk pemadat tanah ukuran kecil (biasanya merk Bomag) untuk mengeraskan sekaligus merapikan bahu jalan tersebut.

Seorang pekerja yang dijumpai mengatakan, sebelumnya telah dipadatkan dengan mobil pemadat jenis Fibro. Namun ukuran bahu jalan dari saluran air tepi jalan pada pemukiman Desa Pangkal Buluh rerata sekitar 1 meteran, sehingga pemakaian mobil Fibro yang ukuran roda giling cukup lebar kurang pas. Akibatnya bahu jalan terlihat acak-acakan dan terlihat seperti tidak dipadatkan. Hal ini ditakutkan berdampak pada kekuatan dan umur bahu jalan, yang dengan mudah bisa tergerus air hujan.

Pekerjaan lain yang masih terlihat adalah perbaikan talud bahu jalan yang sebelumnya roboh. Ari seorang pekerja mengatakan, talud itu roboh karena terkena roda mobil grider. ” Kami perbaiki, sebelumnya rusak karena lindasan mobil grider, ” kata Ari. Namun perbaikan talud itu tampak asal-asalan, bentuknya tidak mirip talud awal sehinga berpotensi menyalahi gambar RAB.

Johari dari PPTK (Pimpinan Pelaksana Teknis Kegiatan) Proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Bidang Bina Marga Propinsi Bangka belitung saat ditemui Kamis (24/9), mengatakan sesuai kontrak, pekerjaan telah selesai pada 13 September lalu. Pekerjaan setelahnya adalah perapian dan perbaikan dalam masa pemeliharaan. Terkait bahu jalan, proses pemadatan akan terus dikerjakan pada titik yang dirasa kurang hingga jadi rapi. Untuk talud yang roboh akan diperbaiki hingga seperti semula. “Proyek dalam masa pemeliharaan, kekurangan pekerjaan akan terus diperbaiki, “katanya.

Dikatakan Johari, proyek jalan itu merupakan pemeliharaan berkala. Pekerjaan sepotong – sepotong dengan panjang bervariasi, ada yang dikerjakan 50 meter dan ada yang 80 meter. Yang diutamakan pekerjaan pada ruas yang mengalami kerusakan berat. “Merupakan proyek pemeliharaan berkala, dengan mengutamakan perbaikan pada jalan yang rusak berat, “katanya.

Untuk pengawasan proyek dilakukan oleh pengawas dari internal PU. Diakui memang ada keterbatasan dalam pengawasan, sehingga indikasi kecurangan dalam pekerjaaan oleh tukang seperti pada pekerjaan saluran tepi jalan tetap ada. “Dalam pekerjaan saluran, kepada tukang sudah diberitahukan, ketika pengawas pergi, bisa saja tukang bermain. Karena tidak mungkin berterusan dari pagi hingga sore sampai Maghrib mengawasi pada satu lokasi, “ujar Johari.

Namun bagaimanapun pekerjaan tetap diarahkan agar sesuai perencanaan, karena apa bila ada pelanggaran, tidak akan dibayar. Apalagi BPK belum melakukan pemeriksaan, setelah pemeriksaan biasanya banyak temuan, yang apabila ada kekurangan, tentu kelebihan bayar harus dikembalikan. “BPK belum melakukan pemeriksaan. Jika sudah biasanya banyak temuan, apabila ada kekurangan, tentu harus dikembalikan, “jelas Johari.

Proyek itu dikerjakan oleh Kontraktor Mulia Karya Nugraha dengan panjang 4,1 Km. Sumber dana DAK tahun 2020 sebesar Rp 10.057.364.000. (Suhardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *