Pangdam Diponegoro Resmikan Rumkitlap Benteng Vastenburg

Hankam275 views

SURAKARTA,kabarone.com- Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari meresmikan operasional rumah sakit lapangan (Rumkitlap) Benteng Vastenburg, Solo, Rabu (24/02/2021).

Hadir dalam peresmian Gubernur Jateng yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Prabowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto, Kepala Pengadilan Tinggi Jateng dan Kajati Jateng, Danrem 074/Warastratama dan para pejabat Forkopimda Solo.

Dalam peresmian itu juga digelar simulasi penanganan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mulai dari penanganan di IGD, perawatan, hingga proses dekontaminasi pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Dalam keterangannya ke media, Pangdam menjelaskan bahwa pendirian rumkitlap di Benteng Vastenburg ini merupakan inisiasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andhika Perkasa karena melihat tren peningkatan kasus Covid-19 di Jateng, terutama di kawasan Solo Raya.

“Keberadaan rumkitlap ini diharapkan bisa membantu dalam penanganan dan menampung pasien Covid-19 yang ada di Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sragen dan sekitarnya apabila rumah sakit permanen sudah tidak bisa menampung lagi. Mengingat kasus Covid-19 di Jateng dan DIY masih cukup tinggi,” kata Pangdam.

Rumkitlap di Benteng Vastenburg ini merupakan yang ketiga didirikan TNI AD. Sebelumnya di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta Pusat.

Dia menerangkan, rumkitlap yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman tersebut bisa dibongkar kapan saja sesuai kebutuhan.

“Rumah sakit ini bisa dibongkar dan dipasang dalam waktu cepat dan langsung dioperasionalkan. Peralatan yang ada disini lebih bersifat portable dibandingkan dengan peralatan yang berada di rumah sakit, sehingga efektifitasnya bisa cepat untuk pelayanan di lapangan,” ungkap Pangdam.

Menurut Pangdam, rumkitlap yang didirikan di atas lahan seluas sekitar 4 hektare ini nantinya bisa dikembangkan untuk pelayanan vaksinasi massal. Tentunya hal ini memerlukan sinergi antar seluruh stake holder yang terkait.

“Saya yakin untuk seluruh tenaga kesehatan yang ada di rumkitlap ini siap untuk itu. Jadi kalau ada kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bisa ditangani di rumah sakit, sehingga tempat yang di persyaratkan untuk vaksinasi terpenuhi. Ini bisa kita kembangkan dan bisa kita inovasikan bersama,” ujar dia. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *