SEMARANG,kabarone.com- Seorang anggota Ormas Pemuda Pancasila Koti Mahatidana Militan AM Jawa Tengah, Agus Yulianto (38) dikeroyok oleh 6 (enam) orang tak dikenal saat hendak berkaraoke di Wisanggeni komplek Dargo Semarang Timur, Sabtu malam 11 September 2021.
Akibatnya pria warga Sedompyong , Kelurahan Kemijen Semarang itu mengalami tigai luka cukup parah akibat sabetan senjata tajam para pelaku dan harus rela menerima 41 jahitan.
Menurut Alexander Joko Sulistyo, Komandan Koti Mahatidana PP Karesidenan Semarang,. kejadian diduga karena saling pandang ketika Agus dan keempat temannya hendak masuk ke Karaoke Wisangeni.
“Karena memang niat Agus CS hanya mencari hiburan maka tantangan dari si pelaku tidak ditanggapi dan menganggapnya selesai, namun saat hendak masuk tiba-tiba enam pelaku yang salah satunya diduga merupakan anak pemilik tempat karaoke itu langsung menyerang menggunakan celurit. Tak siap mendapat serangan Agus akhirnya kena sabet sajam tepat di punggung dan masih sempat melawan sebelum tumbang,” beber Alex kepada kabarone.com di markas Koti Mahatidana PP Jateng Jln.Kagok, Rabu sore (15/09/21) di dampingi tim advokasi Aris Soenarto.
Ditambahkan oleh Alex, usai kejadian itu korban langsung di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dan sekitar pukul 04.15 dinihari dirinya langsung mengantarkan korban untuk melapor ke Polrestabes Semarang atas peristiwa penyerangan anggotanya itu agar segera mendapat tindakan hukum.
Ia menyayangkan lambannya penanganan pihak kepolisian karena selama empat hari sejak peristiwa pengeroyokan itu belum ada perkembangan yang memuaskan pihaknya.
“Minggu dini hari setelah kejadian pengeroyokan anggota kami itu, puluhan anggota PP yang mengetahui langsung berkumpul di markas Kagok mereka bersiap melakukan pembalasan ataa perbuatan yang membuat teman mereka menderita luka bacok parah,” ungkap Alex.
Alex menegaskan, jika Komandan Amin Ambon atau AM tidak mencegah aksi pembalasan tersebut tentu kejadian akan semakin ramai dan Semarang bisa bergolak seperti kasus Gombong kemarin.
“Untung komandan Amin mengambil langkah tepat dan mempercayakan kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan peristiwa itu.Kita bukannya tidak berani tapi jangan di anggap remeh pimpinan kita masih menghormati pemangku wilayah seperti Kapolrestabes dan Walikota jadi memilih agar suasana Kota Semarang tetap kondusif,” jelasnya.
Pihaknya percaya, bahwa Polrestabes Semarang bekerja cepat dan tegas untuk menindak segera para pelaku.
‘Tolong diperketat lagi bagaimana bisa di room karaoke ada senjata tajam. Karena negara kita negara hukum makanya pihaknya menunggu bukti nyata ketegasan aparat kepolisian jangan sampai masyarakat yang tidak sabar akan bertindak anarkis karena lambannya penanganan sebuah kasus.
Ketua Komando Inti Mahatidana Pemuda Pancasila (PP) Jateng , Nur Amin yang akrab disapa Amin Ambon pun menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polrestabes Semarang.
“Kita sangat percaya tim Polrestabes Semarang mampu menyelesaikan ini, dan kita ingin membuktikan bahwa kita ormas Pemuda Pancasila (PP) ini tidak anarkis dan taat aturan hukum. Kita tunggu tim kepolisian bekerja dengan cepat mengungkap kasus ini,” tutupnya. ( Amr)
Sementara Kakak korban, Hariono (43) yang berada dilokasi saat terjadinya pengeroyokan menceritakan kejadian yang menimpa adiknya.
“Pihaknya saat itu berjumlah lima orang datang ketempat itu memang hanya untuk berkaraoke sekedar mencari hiburan namun malah mendapat serangan seperti itu,’ ujar dia.
Menurut kesaksiannya, di waktu Agus datang memang sempat terjadi adupandang dengan pelaku dan akan adu mulut namun sudah dirinya lerai
“Saya tarik masuk namun tiba-tiba entah dari mana pelaku mengambil pedang dan langsung menyerang korban, bahkan tiga orang lainnya masuk kedalam room dan mengambil tongkat bisbos dan senjata tajam ikut menyerang adik saya,” kata Hariono didampingi istri korban.
Hariono bahkan ikut terluka jari tangannya akibat menangkis sabetan pedang saat pelaku akan kembali menyerang korban yang sudah terjatuh.
“Agus menderita luka bacok ditangan kiri sehingga mendapatkan 14 jahitan , lengan atas mendapat 4 jahitan dan punggung yang cukup parah mendapatkan 23 jahitan, sehingga total korban mendapatkan 41 jahitan karena lukanya cukup dalam,” pungkas Hariono . (Amr)