Sebut Pencopotan Spanduk Dukungan Bentuk Antidemokrasi, BMP : “Itu Aspirasi Rakyat”

Hukum373 views

BOJONEGORO. Kabar One.com– Koordinator Banteng Merah Putih ( BMP ) Bojonegoro, Onny Supriyadi, mengecam penurunan spanduk dukungan yang disampaikan oleh 18 Ranting PAC Kota Bojonegoro dan 18 PAC SE kabupaten Bojonegoro terhadap wakil bupati, Budi Irawanto, oleh petugas di kantor DPC PDIP Bojonegoro.

Menurut koordinator Banteng Merah Putih, tindakan pencopotan spanduk tersebut tidak mencerminkan sikap demokrasi yang justru menjadi roh dan nyawa Partai berlambang banteng moncong putih itu.

Sebaliknya, mereka berlaku picik dan takut bertindak untuk membela dan memperjuangkan hak-hak kader anggotanya yang jelas-jelas sudah dihinakan dan dicelehkan di depan umum ( group whatsapps, jurnalis dan informasi).

” Itu kan aspirasi anggota partai, kader dan juga pengurus partai di tingkat bawah, kenapa mesti diberangus…?!,” ucap Onny Supriyadi, kepada netpitu.com, menanggapi pencopotan spanduk dukungan kepada Budi Irawanto, yang dilakukan oleh orang-orang kantor di DPC PDIP Bojonegoro, Selasa, (05/10/2021).

Pengurus DPC PDIP Bojonegoro, harusnya belajar lagi lebih dalam, apa dan bagaimana pelaksanaan demokrasi menurut madzhab pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dimana dalam pengejawantahan proses demokrasi, tidak dikenal proses votting, yang ada hanyalah musyawarah mufakat.

“Jika ada perbedaan pendapat, ya Monggo dimusyawarahkan. Jangan lantas mengambil keputusan sepihak. Lha ini musyawarah saja belum, tapi langsung memutuskan. Model demokrasi apa itu ?,” ujar Onny Supriyadi.

Kalau mau, DPC PDIP boleh dan bisa memajang semua aspirasi kader anggota maupun pengurus yang dicetak dalam bentuk spanduk di depan kantor. Sebagai wujud praktik kehidupan demokrasi dalam berpolitik. Tidak malah membarangusnya seperti kejadian sekarang ini.

“Seperti itu kan antidemokrasi dan jika dibiarkan berbahaya karena akan lari dari prinsip-prinsip demokrasi yang dikembangkan para pendiri bangsa,” tandas Onny Supriyadi, berapi-api.

Membela Budi Irawanto, yang sekarang tengah memegang amanah partai dalam menjalankan tugas sebagai wakil bupati, seperti yang dilakukan oleh 18 PAC PDIP dan 18 Ranting PDIP Kecamatan Bojonegoro, menurut anggota dewan perwakilan rakyat daerah Bojonegoro pada 1999 – 2004 dari fraksi PDIP ini, merupakan kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh kader PDIP.

Karena, Budi Irawanto adalah kader partai dan penerima mandat amanah yang Sah dari DPP PDIP.

Menghina, mencaci-maki, melecehkan, Budi Irawanto berarti sama saja dengan menghina, mencaci-maki, dan melecehkan PDIP. Inilah prinsip kehormatan partai yang harus dibela dan diperjuangkan.

Onny yang juga salah satu pengurus DPC PDIP Bojonegoro saat pertama kali didirikan di Bojonegoro pada 1998 lalu itu dengan tegas menyatakan bahwa pembelaan dan pengawalan kasus hukum pencemaran nama baik terhadap kader PDIP tersebut adalah merupakan upaya penegakkan hukum di Indonesia, yang saat sekarang ini rawan untuk diintervensi oleh pejabat politik maupun pemerintahan.

Kronologi penurunan spanduk dukungan.

Selasa, 05/10/2021, siang hari, sekitar Pukul 11.17 Wib, di kantor DPC PDI Perjuangan memang ada kegiatan penurunan atau encopotan spanduk banner yang bertuliskan tentang dukungan terhadap pelaporan Budi Irawanto.

Budi Irawanto adalah kader PDIP yang mendapatkan mandat amanah partai untuk dipasangkan dengan Anna Mu’awanah sebagai bupati dan Budi Irawanto sebagai wakil bupati.

Tetapi setelah keduanya terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Bojonegoro, dalam dua setengah tahun terakhir ini terjadi konflik pribadi, yang akhirnya berujung pada pelaporan Wabup ke polisi tenyang pencemaran nama baik melalui media sosial.

Tarik menarik kepentingan partai pun tak terelakan. DPC PDIP selaku salah satu partai pengusung tidak memberikan komentar apapun tentang konflik tersebut dan bahkan cenderung terkesan cuci tangan. Selanjutnya persoalan konflik bupati dan wakil bupati diserahkan oleh DPC PDIP Bojonegoro ke DPD PDIP Jatim. Disini pun tarik menarik kepentingan pun tak terelakkan. DPD PDIP Jatim pun akan menunggu arahan dan kebijakan keputusan DPP PDIP.

Di sela ketidakadanya kepastian sikap partai PDIP. Lantas muncul inisiatif dari pengurus partai tingkat kecamatan yang menyatakan memberikan dukungan dan pengawalan terhadap kasus atau perkara hukum yang dilaporkan Budi Irawanto ke polisi, sampai tuntas.

Setelah munculnya pernyataan 18 PAC PDIP yang mendukung Budi Irawanto, 3 hari setelahnya muncul dukungan yang sama. Tapi kali ini yang menyatakan dukungan adalah 18 Ranting PDIP Kecamatan kota Bojonegoro.

Menyatakan dukungan tersebut, mereka dengan berani memasang spanduk dukungannya terhadap pelaporan Budi Irawanto, di halaman parkir kantor DPC PDIP Bojonegoro.

Namun sayang, belum sehari ( 24 jam. Red ) spanduk dukungan tersebut sudah diturunkan dari tempat pemasangannya dan disimpan di dalam kantor DPC PDIP, Jalan Panglima Polim, Bojonegoro. Selasa, 05/10/2021.

Bagaimanakah kejadian penurunan spanduk tersebut. Inilah laporan pandangan mata Kabar One.com dan netpitu.com di kantor DPC PDIP Bojonegoro, pada sekitar Pukul 11.15 Wib. dari kantor DPC PDIP Bojonegoro.

Saat itu, terdapat dua orang yang diduga merupakan petugas piket di kantor DPC PDIP Bojonegoro, sambil masih melakukan aktivitas telephon dengan seseorang yang diduga sebagai pengurus DPC PDIP, dengan suara cukup terdengar jelas.

” Dicopot gak opo-opo?,” kata seseorang dengan memakai kaos abu- abu dan mengenakan celana pendek, selutut, yang diyakini sebagai pengurus kantor.

Saat menjawab telephon tersebut, kebetulan netpitu.com yang sejak 30 menit sebelumnya berada di tempat duduk parkir depan kantor DP PDIP, mulai merangsek berpindah ke teras kantor, dan berpapasan dengan seseorang yang kebetulan terdengar jelas tengah membahas keberadaan spanduk dukungan seluruh Ranting Kota Bojonegoro dan 18 PAC PDIP yang terang-terangan memberikan dukungan moral terhadap Budi Irawanto, yang sekarang menjalani amanah partai sebagai wakil bupati Bojonegoro.

Sesaat kemudian, dua orang yang diduga keduanya merupakan petugas piket di kantor DPC PDIP Bojonegoro itu berjalan melangkah ke arah parkir kendaraan bermotor. Salah satu dari mereka sambil terus menelpon langsung mengambil semacam penyangga untuk naik lebih atas. Lalu terlihat keduanya mencopot spanduk yang bertuliskan dukungan terhadap wakil bupati, Budi Irawanto dalam pelaporan ke polisi.

Setelah berhasil mencopot spanduk lantas kedua orang tersebut membawa spanduk itu ke dalam kantor DPC.

(ro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *