headline

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamongan Diminta Tegas Terkait Proyek peningkatan jalan yang berada di Desa Sidomlangean, Kecamatan Kedungpring Diduga Tak Sesuai RAB

LAMONGAN ,Kabar one.com- Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamongan menanggapi adanya kekurangan volume dalam proyek rabat beton pekerjaan peningkatan jalan produksi kawasan perkebunan.

Proyek peningkatan jalan yang berada di Desa Sidomlangean, Kecamatan Kedungpring yang sumber dananya dari alokasi DBHCHT tahun 2021 sebesar Rp 197.946.000 diduga pengerjaannya tidak sesuai dengan RAB.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamongan Sukriyah ketika di konfirmasi oleh awak media mengatakan, “memang waktu itu pihaknya melakukan kegiatan monitoring dan evalusi pada pekerjaan tersebut.

“Waktu monev kemarin itu memang ditemukan adanya kekurangan volume di dalam pekerjaaan peningkatan jalan produksi kawasan perkebunan,” kata Sukriyah saat ditemui awak media di ruangan kerjanya, Selasa (16/11).

Ia mengungkapkan, fungsi dan tugas dari dinas itu memang monev itu ketika mereka pihak ketiga atau kontraktor telah melaksanakan kegiatan. Apakah sesudah itu sesuai dengan perencanaan sebelum ada suatu realisasi.

“Sehingga kita tidak gegabah untuk melaksanakan realisasi, itu harus sesuai dengan RAB dan itupun kalau memang mereka tidak sesuai bagaimana mereka harus bisa melaksanakan hal itu,” ucap Sukriyah.

Menurutnya, kalau bisa ditambah ya ditambah dalam arti panjangnya. Tapi kalau tidak memungkinkan dan itu sudah sesuai dengan temuan yang dikerjakan, sehingga nanti yang dibayar sesuai realisasi.

“Sekarang yang bersangkutan atau pihak kontraktor belum mengajukan pencairan tahap berikutnya ke pihak dinas karena saat ini kita kemarin masih tahap komisi,” katanya.

Hal itu, kata dia, kurang sesuai dengan yang ada, sehingga perlu kita laporkan ke Inspektorat sebelum ada temuan di lapangan. Kita koordinasikan dan sebatas sharing ke PU mengenai teknis kontruksinya.

“Meski ini ada konsultan perencanaan dan pengawasan, tapi saya sebagai PPK tidak bisa menerima dari konsultan saja karena dalam hal ini kami juga ikut bertanggungjawab,” tuturnya.

Maka dari itu, sambung dia, terkait temuan di lapangan secara teknik dengan kasat mata tidak pas orang dalam kan ada orang teknik. Lah itu kita koordinasikan sudah benar apa tidaknya dan lain sebagainya.

“Pertama, anggaran akan direalisasikan sesuai pekerjaan yang dikerjakan dengan perubahan berita acara RAB, Kedua, ada penambahan panjang dengan adanya perubahan berita acara RAB,” ungkapnya.

Sukriyah menegaskan, saat ini pihak kontraktor belum mengajukan, seandainya mengajukan saat ini kami belum bisa terima kenapa, karena pekerjaan belum sesuai dengan RAB nya

“Secara teknik belum ada berita acara. Harapan saya paling tidak yang kita bayarkan direalisasikan sesuai yang terpasang dan yang dikerjakan sesuai volume yang ada sekarang,” tandasnya.

Lebih lanjut Sukriyah menuturkan, sebagai penyedia jasanya, pihaknya berharap
ke depan pihak dinas berkaitan dengan pekerjaan ini jangan sampai terulang kembali pada obyek kegiatan yang lainnya.

“Kita selalu sampaikan pada waktu kita dengan penyedia jasa, dan juga pengawas perencana, pengawas kan punya fungsi disitu mengawasi pekerjaannya sehingga pengawas harus betul-betul mengawasi kegiatan disesuaikan dengan RAB nya,” tambahnya.

Ia menambahkan, terhadap penyedia ya kita warning, kalau memang seperti itu dan menjadi perhatian kita nantinya terhadap pelaksanaannya. Bagaimana caranya mereka paling tidak kita berikan petunjuk tidak kaku betul harus fleksibel.

“Pekerjaan itu tidak benar dan itu kita tolak, belum bisa kita terima secara penuh.
Memang dari hasil survey pekerjaan tersebut baik kwalitasnya. Pertama baik ujung sampai tengah,” tambahnya.

Yang kedua, menurut dia, mungkin karena cuaca hujan. Hasil finishing sebetulnya bagus, rapi pekerjaanya. Lah setelah mengukur ketebalannya lah kok ada yang kurang.

“Kalau mau menambah ketebalan untuk menambah volume sesuai RAB. Kita takutnya nanti tambalannya tidak bisa nyambung atau menyatu, nanti saat dilewati malah mengelupas, nanti malah jadi temuan juga,” pungkasnya.[red****].

Redaksi

Share
Published by
Redaksi

Recent Posts

Ditinggal Kerja, Rumah Ludes Terbakar; Policeline Terpasang

KOTABARU,kabarOne.com- Diduga akibat korsleting listrik, sebuah rumah ludes terbakar di Desa Gunung Sari, RT 006…

10 hours ago

RPJMD Merupakan Produk Daerah, Syairi Mukhlis; RPJPD Bersinergi Dengan RPJPN

KOTABARU,kabarOne.com- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan produk daerah atau perda yang sudah disepakati…

11 hours ago

Inspektorat Kabupaten Lamongan Sidak Rutin Di 6 Desa Kecamatan Sugio

LAMONGAN, Kabar One.com- Tim Inspektorat Pembantu (Irban) wilayah Kabupaten Lamongan segera memeriksa 6 (enam) Kepala…

2 days ago

Antisipasi Banjir, Camat Gambir Pimpin Gerebek Lumpur RW 02 di Kel Petojo Utara

JAKARTA, Kabar One.com : Dalam rangka mengantisipasi banjir saat memasuki musim penghujan, Pemprov DKI Jakarta…

2 days ago

PN Jakarta Utara Sidangkan Perkara Penipuan dan TPPU Bisnis Cangkang Kelapa Sawit Terdakwa TM Hawari Cs

Jakarta, Kabarone.com,-Terdakwa TM Hawari yang didakwa bersama-sama dengan Ir. Dwi Dharma Sugari, Candra Setiawan (sidang…

2 days ago

Waka Komisi III DPR RI, Kunker Pengadilan Tinggi makasar

Jakarta, KABARONE : Ketua Pengadilan Tinggi Makassar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.Hum. mengharafkan Komisi III…

2 days ago