PEMALANG,kabarone.com- Kasus Penyimpanan mayat yang dilakukan orang tua sendiri terhadap anaknya di Pemalang mendapat perhatian dari Bid Dokkes Polda Jateng.
Bersama Polres Pemalang, Bid Dokkes mendatangi rumah orang tua SA untuk melakukan Trauma Healing pada beberapa hari lalu.
Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo mengatakan, upaya trauma healing dilakukan untuk memberikan perhatian kepada keluarga SA.
Trauma Healing ini juga bertujuan proses penyembuhan trauma akibat kehilangan orang yang dicintai.
“Harapannya, kegiatan ini dapat membantu keluarga SA untuk kembali hidup normal setelah kejadian yang membuatnya trauma,” kata Ari.
Ia menambahkan, trauma healing dilakukan oleh tim dari Bid Dokes Polda Jateng bersama Dokes Polres Pemalang dan Puskesmas Banyumudal, Moga.
“Tim Bid Dokes Polda Jateng dipimpin oleh Dr. Endang, mereka didampingi oleh Forkopimca Moga dan pemerintah desa setempat,” lanjutnya.
Belum lama ini keluarga SA pun telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah, dan bersedia untuk memakamkan SA, Minggu 9 Januari 2022 malam
“Sudah dimakamkan Minggu malam, alhamdulillah pihak keluarga sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah,” jelas Ari.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudusi mengatakan, pihakmya mendapat laporan Tim Trauma Healing bahwa keluarga SA cukup senang. Pihaknya juga akan memantau perkembangannya. “InsyaAllah Recovery psikologis keluarga cukup bagus,” ucap Iqbal.
Seperti diberitakan, warga Kabupaten Pemalang, dihebohkan dengan adanya mayat bocah di Desa Plakaran, Kecamatan Moga yang disimpan orang tuanya setelah lebih dari dua bulan meninggal. Orang tua gadis SA, 14 tahun, melakukan hal itu karena yakin SA bisa dihidupkan lagi dengan ritual.
Kondisi SA dan jenazahnya yang disimpan di dalam rumah baru terungkap pada Minggu (9/1) dan dilaporkan warga ke polisi.
“Kami awalnya mendapat laporan dari warga bahwa adanya seorang anak yang sudah meninggal, namun tak segera dimakamkan pada hari Minggu (9/1). Kami kemudian langsung mendatangi rumahnya bersama tokoh agama dan masyarakat,” kata Kapolsek Moga Dibyo Suryanto saat dihubungi, Rabu (12/1).
Dibyo mengatakan, pihaknya bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan upaya persuasif kepada orang tua SA. Setelah cukup lama diberikan pemahaman, orang tua SA akhirnya mengizinkan anaknya diperiksa petugas puskesmas.
“Hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Banyumudal Moga, SA dipastikan sudah meninggal dunia dan menderita penyakit TBC. Dia punya riwayat sakit TBC dan sudah pernah berobat ke puskesmas,” ujarnya.(Amr)