PT BAHANA DITUNTUT 6 PMI ASAL KARAWANG, UNTUK SEGERA DIPULANGKAN KEINDONESIA DAN BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERMASALAHAN YANG DIALAMI OLEH PMI

JAKARTA,Kabarone.com- –Carut marut terkait permasalahan PMI diluar negeri semestinya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Indonesia. FPMI (Forum Perlindungan Migran Indonesia) saat ini sedang mengusut permasalahan PMI bernama NURKOMALASARI asal Cibuaya, Karawang. yang saat ini berada diSaudi Arabia, diduga ditempatkan oleh PT BAHANA Pimpinan Bapk NAKIB (Condet, Jakarta Timur).

DARTIM Koordinator humas DPP FPMI kepada awak media kabarone. com mengatakan,” akan mencari dan mengusut sampai tuntas terhadap orang-orang yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia keLuar Negeri secara Nonprosedural untuk bertanggungjawab dan mengembalikan PMI kepada pihak keluarga.

“Kami segera mungkin akan melaporkan kasus ini keBP2MI, KEMNAKER, dan tidak menutup kemungkinan kepada Pihak Kepolisian agar ada titik jera kepada pelaku penempatan PMI nonprosedural tersebut.” Imbuh DARTIM, (15/3/2022)
“Sudah lama tidak ada kabar dari istri saya, Whatsapp nya tidak aktif, keluarga tidak bisa menghubungi, hilang kontak begitu saja.” Kata ITA NUR (Suami PMI). (14/3/2022).

Pihak keluarga PMI meminta pertanggungjawaban kepada pihak Sponsor KAMIL dan pihak PT BAHANA Pimpinan NAKIB untuk segera mencari informasi tentang PMI NURKOMALASARI diSaudi Arabia.
Banyak pengaduan yang masuk ke DPP FPMI tentang PMI yang diberangkatkan melalui PT BAHANA, berikut nama PMI yang saat ini mengalami permasalahan diLuar Negeri, PMI ANISAH (Karawang), EEM (Karawang), TATI SUMIATI (Karawang), ACIH (Karawang), ATIKAH (Karawang).

Beberapa PMI tersebut meminta pertanggungjawaban dan ingin segera dipulangkan keIndonesia, lanjut keterangan Dartim, “yang dilakukan oleh PT BAHANA termasuk ke Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan mengambil keuntungan tanpa ada pertanggungjawaban terhadap PMI.”

PT BAHANA sesegera mungkin akan kami laporkan ke Instansi berwenang apa yang terjadi saat ini akan menjadi tersangka atas apa yang terjadi terhadap 6 PMI yang saat ini berada diArab Saudi namun masih meminta hak dari PT BAHANA, NAKIB untuk segera dipulangkan. (****)