KITB Menjadi Lokasi Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi

Daerah599 views

BATANG,kabarone.com- Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Industri Terpadu Batang
(KITB), Jawa Tengah, saat ini terus menunjukan tren positif, di tengah pemulihan ekonomi dunia pasca Pandemi Covid-19.

Terbukti geliat para investor lokal maupun asing (PMA) tidak mau kecolongan dalam memanfaatkan lahan seluaas lebih dari 4300 hektare yang sudah disiapkan oleh KITB dengan harga kompetitif dibanding negara ASEAN lainnya.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerjasama Investasi Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Grand Package anatara Kementrian Investasi / BKPM dan LG Energi Solution pada18 Desember 2020 serta Ground breaking pabrik baterai PT. HKML Baterai Indonesia (saat ini berganti nama menjadi HLI Green Power) di Karawang Jawa Barat.

Terkait hal itu, Presiden RI Joko Widodo dalam Seremoni Implementasi Tahap Kedua Baterai Listrik Terintegrasi mengungkapkan investasi pengembangan pabrik baterai oleh konsorsium LG ini menembus sangat besar, atau menembus US$ 9,8 miliar atau Rp 142 triliun.

“Dan yang paling saya senangi adalah menyerap tenaga kerja sampai 20 ribu orang, ini jumlah
yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia saat ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci.
Dan yang saya juga senang, investasi dari hulu ke hilir tersebar di beberapa kawasan negara kita Indonesia,’ kata Jokowi, di KITB yang dihadiri langsung oleh Perusahaan Konsorsium Presiden LG Energy Solution MR. Bang Soo Lee, Rabu (8/6/2022).

Turut pula membersamai Jokowi pada acara Seremoni , diantaranya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan
perwakilan dari Pemerintah Republik Korea yaitu Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia
Park Tae-sung.

Adapun realisasi proyek investasi strategis (Grand Package) dengan total investasi sebesar USD 9,8 miliar di Halmahera Timur dan Kawasan Industri Terpadu Batang
dimaksud terus berlanjut. LG Konsorsium akan bermitra dengan perusahaan BUMN Indonesia di seluruh rantai nilai produksi.

Direktur Utama KITB, Galih Saksono menyampaikan bahwa ketertarikan para Tenant dalam memastikan untuk menanamkan modalnya di Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Terpadu Batang tersebut dikarenakan banyak faktor yakni bahan murah, minim konflik
sosial dan UMR yang kompetitif, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup
lengkap sebagai pendukung dalam menjalankan perusahaan dari luar negeri relokasi ke
Indonesia khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang.

Hal ini terjawab dengan mulai
dibangunya pabrik dari Korea Selatan KCC Glass dengan nilai Investasi lebih dari Rp 5 triliun
atau 350 juta USD, kavling lahan seluas 46 hektare, padahal sebelumnya sempat melirik ke
Malaysia hingga akhirnya memutuskan ke KITB, diikuti oleh 5 tenant lainya.
“Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi diperkirakan bakal
menyerap 6000 tenaga kerja, sehingga masyarakat lokal bisa merasakan manfaatnya adanya
KITB,” bebernya.

Sementara, Ahmad Fauzie Nur, selaku Komisaris PT KITB dan Direktur Utama PT KIW (Persero) ditengah kehadirannya di acara seremonial tersebut menyebutkan dengan semakin banyaknya investor global masuk ke KITB menunjukkan kepercayaan pelaku usaha didunia dimana Indonesia khususnya KIT Batang pilihan terbaik berinvestasi.

“Semakin banyaknya investor global yang masuk
ke KIT Batang menunjukkan kepercayaan pelaku usaha di dunia bahwa Indonesia adalah
tempat yang tepat untuk berinvestasi, dan KIT Batang adalah pilihan terbaik bagi mereka,” kata Ahmad Fauzie.

Untuk diketahui, Kawasan ini dikelola oleh konsorsium BUMN dan Perusda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT PP (Persero) Tbk, dan Perumda
Batang. Kelebihan Kawasan Industri Terpadu Batang ini sangat minim akan adanya konflik
sosial, juga lokasinya yang strategis terdapat Gerbang Tol Trans Jawa, dekat Jalur Nasional
Pantura, Stasiun Logistik Kereta Api, Sumber listrik PLTU Ujungnegoro (terbesar se Asia
tenggara) dan Pelabuhan yang berada di pantai utara Jawa, sehingga tidak heran menjadi
tujuan utama para tenan jatuh hati menambatkan modalnya di KITB.

Dari Tenant Industri yang sudah masuk, mulai dari KCC Glass, Rumah Keramik Indonesia, Yih
Quan Footwear, dan 3 tenant lainnya, bakal membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja, untuk
itu , sambung Ahmad Fauzie SDM mulai dari sekarang harus benar-benar disiapkan, setidaknya mulai pertengahan atau akhir tahun 2023 kebutuhan tenaga kerja mulai dilakukan perekrutan di sejumlah perusahaan yang akan selesai masa konstruksinya. **AMR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *