Hari Keadilan Internasional 2022, Pegiat Perempuan Rumah Baca Api Literasi Bicara Tentang Nilai Keadilan

Nganjuk, Kabarone.com – Tanggal 17 Juli di peringati sebagai Hari Keadilan Internasional atau Sedunia. Peringatan dan penetapan tanggal 17 Juli sebagai Hari Keadilan dilaksanakan setiap tahun guna memperkuat aksi secara universal dan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang rasa keadilan.

Makna Hari Keadilan Internasional atau world day for international justice sebagai momentum untuk menyuarakan tentang pentingnya melakukan penegakan keadilan di seluruh dunia yang ditetapkan oleh pemerintah bersama dengan komitmennya untuk menyemarakkan keadilan yang bersifat menyeluruh.

Saat diwawancarai oleh Kabarone.com Septi Sartika Pegiat Rumah Baca Api Literasi asal Nganjuk ini, mengatakan para pegiat literasi perlu membuka cakrawala tentang sejarah hari keadilan internasional ini sebagai bentuk manifestasi perjuangan dibalik sejarah berdirinya h
Hari Keadilan Internasional ini yang menjadi penggugat bagi para pegiat literasi untuk membuka kembali sejarah yang berkaitan dengan hari keadilan internasional, Sabtu (16/7/22).

“Dengan begitu kita para pegiat literasi secara tidak langsung dapat merasakan hakikat serta perjuangan dalam penegakan keadilan di hari bersejarah tersebut,” kata Septi.

Dia menambahkan para pegiat literasi juga dapat melakukan sebuah kegiatan diskusi kecil seputar hari keadilan internasional ini. Karena kita sebagai warga negara Indonesia perlu mengetahui tentang sejarah hari keadilan internasional. Dengan begitu kita sebagai pegiat literasi dapat mengingatnya dan merenungi setiap momen penting yang tertulis dalam sejarah di hari keadilan Internasional ini.

Menurutnya, dengan adanya hari keadilan internasional ini dapat menjadikan sebagai esensi peringatan bagi diri sendiri ataupun orang lain dalam menjujung nilai-nilai keadilan yang harus ditegakkan dan terus ditanamkan disetiap diri manusia. Dengan adanya hari keadilan internasional ini dapat menjadikan kita para pegiat literasi mengetahui adanya esensi tersebut karena pada hakikatnya setiap individu berhak mempunyai hak yang harus dimiliki dan menerima perlakuan yang adil sesuai norma yang berlaku.

Hal tersebut sesuai dengan sila ke lima Pancasila yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang mana keadilan harus tetap ditegakkan bagi siapa saja dan di hari keadilan Internasional ini dapat menjadi cerminan dari fenomena keadilan saat ini yang belum bisa tegak secara signifikan. Namun, sebagai para pegiat literasi dan masyarakat luas perlu melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dari kejahatan atau tindakan yang harus diadili sesuai norma yang berlaku.

“Yang mana pada diri kita sendiri terkadang masih melakukan tindakan penyuapan untuk mencapai tujuan tertentu dan masih banyak masyarakat yang tidak mau untuk menjunjung tinggi nilai keadilan yang menjadi faktor terbentuknya kekerasan, tindakan kriminal, kejahatan dimana-mana. Hal tersebut yang menjadi tantangan bagi para pegiat literasi khususnya kepada masyarakat luas untuk bisa menyadarkan mereka tentang pentingnya menegakkan keadilan yang bersifat haqiqi,” ungkapnya.

Dan solusi untuk permasalahan tersebut dapat melakukan seminar atau kampanye yang sifatnya umum yang ditujukan kepada masyarakat luas dengan adanya seminar tentang keadilan internasional dapat menjadikan pengetahuan baru bagi mereka yang belum mengetahui makna dan pentingnya kita melakukan keadilan baik untuk diri sendiri atau orang lain.

“Dengan memberi wawasan kepada mereka tentang pentingnya menjujung tinggi nilai-nilai keadilan tersebut, nantinya dapat mengimplementasikannya kedalam kehidupan bermasyarakat sosialnya,” pungkasnya. (Fathan Faris Saputro)