Cirebon,Kabar One.com-Nasib malang dialamai oleh dua Pekerja Migran asal Indonesia Indonesia karena dikirim ke Arab saudi untuk diperkajakan namun tidak dibekali dengan ketrampilan sehingga malang nasibnya sulit untuk dibantu permasalahannya.
Dalam penjelasanya SRIYANAH asal Cirebon dan TANIYEM asal Indramayu direkrut oleh jaringan pengiriman PMI Illegal bernama SADUL asal Indramayu selanjutnya diserahkan pada RAMLI di Jakarta diduga penanggungjawab Pelaku Pengiriman PMI secara Illegal ke Arab Saudi.
Ketidak pahaman masyarakat tentang aturan menjadi tenaga kerja menjadi manfaat dan objek para mafioso penempatan ke Luar Negeri, sindikat Mafioso tidak bekerja sendiri namun membangun jaringan sindikat untuk perekrutan para korban-korbanya.
Sepertihalnya yang dialami SRIYANAH dan TANIYEM karena tidak dibekali ketrampilan dan mental akhirnya mengalami sakit karena kelelahan sebab tidak mengetahui bagaimana cara mengerjakan pakerjaan dengan alat-alat moderen dan Taniyem mengalami kambuh lukany karena pernah mengalami sesar saat melahirkan.
Keadaan kedua PMI tersebut sangat sulit dipulangkan ke Indonesia, karena pengirimanya secara illegal tentunya tidak tercatat dalam sistim kepemerintahnya dan tentunya tidak terlindungi oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara para pelaku jaringan pengiriman PMI tersebut SADUL dan RAMLI melepaskan tanggungjawabnya karena telah merasa selesai telah mengirimkan ke Arab Saudi.
Dartim salah satu Penggiat Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) menerangkan SRIYANAH dan TANIYEM adalah orang yang tidak mengetahui sistim penempatan luar Negeri oleh karenanya sangat tertarik oleh bujuk raju para mafia sindikat Penempatan Orang ke Luar Negeri hal tersebut dimanfaatkan SADUL dan RAMLI yang selanjutnya melepaskan tanggungjawabnya.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan kabarone.com dartim menjelaskan banyak yang mengalami permasalahan yang dialami para PMI yang ditempatkan secara Illegal maka Pemerintah akan sulit membantunya, berdasarkan pengalaman yang dialami oleh Darim saat melaporkan permasalahan PMI laporanya menjadi mandek alias diam tak bergerak.
Saya dan teman – teman akan akan terus bergerak untuk perlindungan PMI masalah menerangkan SRIYANAH dan TANIYEM akan segera kami laporkan pada Kepolisain RI agar dilakukan penyelidikan agar sindikat Mafioso trafficking ini terungkap, ujar Dartim.
Menurut pantau kami Jaringan SADUL dan RAMLI sudah cukup lama dalam melakukan aktifitas ini sehingga cukup mahir manjalankan aksinya, namun kami tidak akan menyerah untuk melakukan proses penegakan hukum terhadap sindikat ini, ungkap Dartim saat diwawancara wartawan Kabarone.com. (****).