Andi Rudi Latif Inisiasi Marbot Dan Penyuluh Agama Dapatkan Jaminan Sosial Dari BPJS

Daerah194 views

KOTABARU,kabarOne.com- Sebanyak 579 Imam dan Marbot Masjid serta 146 Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Kotabaru mendapat perlindungan dan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Kabupaten Kotabaru.

program non APBD ini adalah Inisiatif langsung dari Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif, SH, dengan menggandeng Yayasan Lazis Assalam Fil Alamin sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat Bumi Saijaan dengan bentuk pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan tanpa melibatkan anggaran Daerah atau APBD.

Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif mengatakan, masyarakat yang menjadi sasaran program perlindungan BPJS ketenagakerjaan ini adalah pekerja rentan/tanpa upah, khususnya Imam dan Marbot Masjid serta Penyuluh Agama Islam yang mendedikasikan dirinya untuk kemaslahatan umat di Bumi Saijaan.

Kami berusaha membangun komunikasi yang intens dengan lintas sektoral terkait, perusahaan, dan stakeholder, untuk bisa memberikan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Sehingga bisa memberikan rasa aman kepada pengurus masjid dan keluarganya, ungkap Bang Arul sapaan akrab Wabup Kotabaru.

Kata Bang Arul, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan imam masjid, marbot dan penyuluh agama, karena kesejahteraan sosial ini tidak dapat ditangani sendiri oleh Pemerintah, sehingga harus ada keterlibatan dari segala lini baik dari perusahaan maupun pengusaha.

Untuk diketahui, Yayasan Lazis Assalam Fil Alamin adalah lembaga Amil Zakat berskala nasional yang menghimpun sumbangan pribadi dari muzakki, di Kalsel, lembaga ini dipercaya mengelola langsung sumbangan dari pengusaha putra daerah H. Syamsudin Andi Arsyad (H. Isam), untuk menyebarkan manfaat kepada umat.

Insyaallah kedepan, program ini akan terus bergulir secara bertahap, sehingga bisa mengakomodir penerima manfaat lainnya seperti guru ngaji, petani, nelayan, stunting, kemiskinan ekstrim serta penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dengan harapan dapat meningkatkan daya beli umat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.(HRB)

By; Herpani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *