YOGYAKARTA, kabarOne.com – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal) DIY mengadakan diskusi publik dengan tema “Jogja Tenda Pendidikan, Kebangsaan dan Demokrasi”, Selasa (11/4/2023).
Narasumber dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung DPD RI Perwakilan DIY, Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, adalah Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, SIK, MH dan M Afnan Hadikusumo (Anggota DPD RI Dapil DIY). Acara tersebut dipandu moderator kawakan Sobar M Johari, pengamat kebijakan publik dan ekonomi lulusan Ph.D dari Taiwan.
Menurut Shaleh Tjan, Ketua Fokal IMM DIY, acara ini merupakan wujud kepedulian anak-anak muda DIY terhadap eksistensi DIY sebagai bagian miniatur yang berpengaruh terhadap keindonesiaan yang harus dirawat.
Sunanto, perwakilan dari Fokal IMM Pusat, menyampaikan, kalau ada payung kebangsaan yang bisa dijadikan payung-payung bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia adalah Yogyakarta. “Maka sudah tepat jika Yogyakarta bukan hanya payung, tapi lebih tepatnya tenda yang bisa menaungi masyarakat yang lebih luas, yaitu bangsa Indonesia,” kata Sunanto.
Kapolda DIY, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, SIK, MH — merupakan Kapolda berprestasi — terbukti dalam waktu kurang dari 6 bulan setelah menjabat berhasil menjadikan DIY kejahatannya menurun drastis.
Sementara itu, Afnan Hadikusumo merupakan senator berprestasi yang berhasil terpilih tiga kali berturut-turut dalam Dapil DIY.
Bagi Afnan, Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia. “Di sini ragam budaya dari seluruh Indonesia ada,” kata Afnan.
Bahkan, lanjut Afnan, pendatang yang berasal dari seluruh Indonesia juga ada. “Dari situlah muncul akulturasi budaya, yang membuat dengan sendirinya berbaur dan saling tenggang rasa,” paparnya.
Maka, muncullah banyak kearifan yang bisa ditularkan ke seluruh Indonesia. Selain itu, dengan banyaknya pelajar dan mahasiswa yang berdatangan menimpa ilmu di kota Yogyakarta, ada harapan bahwa Yogyakarta menjadi bagian kawah candradimuka bagi calon pemimpin-pemimpin di negeri Indonesia.
Senada dengan Afnan, Sobar M Johari banyak mengulik kedua narasumber agar bisa menyampaikan secara obyektif tentang kondisi Yogyakarta, yang dalam beberapa hari belakangan diterpa isu tentang klithih dan kemiskinan.
“Kedua nasumber bisa menanggapinya dengan tangkas dan bisa menyampaikan secara obyektif,” kelakar Sobar M Johari.
Dikatakan Sobar, bagaimanapun di Yogyakarta masih juga terdapat beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh kepolisian dan pemerintah. “Selain itu juga memerlukan peran para orang tua dan seluruh warga Yogyakarta serta seluruh komponen dalam rangka menanggulanginya, seperti kasus klithih baru-baru ini,” kata Sobar.
Menanggapi apa yang disampaikan Sobar, Kapolda DIY mengatakan jika pihak kepolisian bisa menangkap pelaku klithih, itu bukan prestasi. “Namun itu seharusnya dianggap sebagai keprihatinan,” kata Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, SIK, MH. (Fan)