Praktisi Hukum Muara Karta SH MH : Melkisedek BEM UI Dinilai Ancam Kepala Negara Ingatkan Cabut Ucapannya Sebelum Diperiksa Polisi

Hukum121 views

Jakarta ,Kabarone.com,-Melkisedek pengurus Barisan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dinilai telah melanggar konstitusi karena ditengarai telah mengancam Kepala Negara, oleh karena itu diminta harus segera mencabut ucapannya dan meminta maaf ke publik. Sejumlah praktisi hukum pun mengambil sikap tegas termasuk praktisi hukum Muara Karta Simatupang SH MH.

Muara Karta yang juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu menyampaikan, Melkisedek merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UI, kini sedang mendapat perhatian publik atas ucapannya “Jokowi harus segera mundur kalau tidak akan berdarah darah”. Melkisedek harus segera menarik ucapannya lalu minta maaf sebelum dilaporkan ke Kepolisian.

Muara Karta, yang juga merupakan Advokat kondang itu menceritakan sudah pernah berulangkali sebagai pengurus Alumni UI. Dirinya merasa malu dan garam serta mengecam pernyataan Melkisedek yang melakukan dugaan pengancaman, atau makar terhadap kepala negara, dimana pernyataan Melkisedek mengancam Jokowi harus mundur.

Menurut Muara Karta, semua ada aturan mainnya, semua diatur dalam ketatanegaraan, jadi kalau Dia bilang berdarah darah, siapa yang berdarah darah, atau apakah mau angkat senjata, jadi tidak bagus ucapan seperti itu, sehingga saya merasa menolak dan keberatan atas ucapan Melkisedek yang mewakili BEM UI. Belum tentu seluruh BEM UI sependapat dengan ucapannya, ungkap Muara Karta.

Muara Karta menjelaskan, kalau pun mau menurunkan Presiden, semua ada mekanismenya. Ada Legislatif mengusulkan pemakzulan melalui DPR, artinya ada beberapa cara yang diatur konstitusi bagaimana kalau kepala negara inkar dari apa yang menjadi sumpahnya. Lalu ada mekanismenya tidak ujuk ujuk memaksa turun lalu berdarah darah, siapa ada dalam hal ini Rektor Universitas Indonesia bisa menindak Melkisedek ini, jangan jangan bukan dari pribadinya, jangan jangan ada kipas lalu terprovokasi dari orang orang yang memang selama ini ada orang mengajak, menyuruh, menyuarakan melakukan people power, dan itu pun people power bukan berdarah darah itu pun cuma unjuk rasa seperti 1998 di Senayan waktu itu.

Semua ada aturannya, bukan dengan cara emosional dengan menyuarakan ancaman kalau tidak turun akan terjadi berdarah darah, ini luar biasa dan saya protes keras.

Muara Karta berharap Jokowi yang sudah mengetahui hal ini tidak perlu terpengaruh terhadap apa yang disampaikan Melkisedek yang katanya mewakili BEM UI. Inikan baru BEM UI, sementara BEM Universitas di Indonesia ada ratusan, mesti bersatu bukan ancam mengancam, sampaikan saja ke DPR bagaimana menurunkan Presiden,” ungkapnya.

Karta menjelaskan, sebentar lagi tahun 2024 akan dilakukan pemilihan Presiden, semuanya sudah diatur mekanismenya, sudah diatur pola mainnya supaya negara ini berkesinambungan. Siapapun Presiden harus berangkat dengan konstitusi, tidak bisa keluar dari UUD 1945 dan ideologi Pancasila, kalau tidak sesuai Ideologi Pancasila pasti Rakyat akan marah. Makanya saya ingatkan Melkisedek, untuk menarik ucapannya, jangan memprovokasi dan jangan terprovokasi.

Semua ada sanksi dan pasalnya, oleh karena itu ucapan itu tidak boleh main main juga, sebab kalau sampai pihak Kepolisian menindak lanjuti ini maka harus menanggung sendiri akibatnya.
“Saya pikir pihak Kepolisian akan menindaklanjuti yang seperti ini, karena ada kata kata “harus turun kalau tidak akan terjadi berdarah darah, ini luar biasa suatu ancaman kepada simbol negara, kepala negara yang masih sah duduk sampai Oktober tahun 2024 dan belum ada kesalahan yang fatal yang kita lihat dalam kepemimpinan Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Muara Karta berpendapat, kalaupun Jokowi bilang cawe cawe itu hal biasalah, namanya seorang kepala negara yang menginginkan negara ini tertib berkesinambungan seperti apa yang diharapkan masyarakat banyak, bukan sekelompok orang sekelompok organisasi atau sekelompok partai, karena negara ini merupakan milik seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendambakan keamanan dan keadilan.

Muara Karta juga menyampaikan, seluruh masyarakat mendambakan negara ini supaya adil dan makmur, bukan ujuk ujuk langsung makmur semua ada mekanismenya. Makanya Melkisedek segera cabut omongannya, jangan nanti ada orang yang langsung melaporkan ke Mabes Polri karena ucapannya sudah mengancam kepala negara.

“Saya sangat malu sekali membaca dan mengikuti perkembangan berita tersebut, seolah oleh bukan seorang mahasiswa dan tidak belajar hukum. Seharusnya Melkisedek sudah mengetahui mekanisme hukum dan ketatanegaraannya serta mempelajari ilmu negaranya, kan itu dipelajari. Jangan langsung arogan karena sudah duduk di BEM lantas suara saudara itu yang menentukan jalannya Republik ini, tidak itu salah, itu sangat memalukan seolah olah bukan seorang mahasiswa.

Muara Karta juga sangat menyayangkan omongannya yang dinilai sangat membahayakan, oleh sebab itu aparat Kepolisian perlu menindak lanjutinya, kalau tidak nanti saya sendiri yang menggugat saudara Melkisedek, supaya meminta maaf dan mencabut ucapannya.

Muara Karta menceritakan bahwa dirinya sudah cukup lama dan senior di Fakultas UI, saya minta seluruh adik adik saya yang memang masih mengikuti program kuliah silahkan selesaikan saja dulu kuliahnya. Boleh berpolitik, tapi berpolitiklah yang santun sebagai mahasiswa yang dapat mengaspirasikan pendapat masyarakat banyak. Salurkanlah aspirasi rakyat itu apabila pemerintah lalai dalam menjalankan fungsi tugas dan tanggung jawabnya di dalam memberi keadilan kemakmuran rakyat.

Lebih Lanjut Karta menyampaikan, seluruh rakyat pasti menginginkan keadilan dan kemakmuran, oleh karena itu kita harus percayakan kepada pemerintah untuk memimpin, menata dan memperbaiki tatanan kehidupan ekonomi masyarakat dan negara ini. Masyarakat sudah melihat, bahwa saat ini pemerintah sudah membangun infrastruktur seluruh lini demi pengembangan ekonomi rakyat yang menyeluruh di setiap Provinsi dan Kabupaten dari kota hingga ke pedesaan.

“Saya meminta kepada seluruh adik adik saya yang masih mahasiswa, mari kita kawal dan dukung pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah saat ini, kita bersama sama mengawalnya supaya lebih baik demi masa depan masyarakat dan bangsa tercinta ini”, ungkap Muara Karta, 25/6/2023.

Penulis : P.Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *