TANAH BUMBU,kabarOne.com- Jamu sebagai warisan turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia, yang juga telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Dan perlu kita jaga dan lestarikan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Keanekaragaman jenis herbal di tanah Kalimantan sangat berpotensi untuk menjadi pilihan masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, adanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) pada produk jamu memerlukan perhatian khusus.
Kepala Loka POM Tanah Bumbu, Rahmat Hidayat bersama Pengawas Farmasi dan Makanan, Fahmi Manarul Alam menjadi Narasumber dalam acara Talkshow di Jhonlin Radio dengan tema “Dear Jamu” Selasa (28/5/2024).
Melalui talkshow tersebut Rahmat menyampaikan bahwa “peredaran jamu ber-BKO dapat diberantas keberadaannya khususnya dengan sinergitas pentaheliks.
“Sepanjang tahun 2023 hingga triwulan I 2024 Loka POM di Tanah Bumbu masih menemukan toko-toko hingga depot jamu yang masih memperjualbelikan produk jamu tanpa izin edar BPOM bahkan mengandung BKO,” ungkapnya.
Demi kesehatan masyarakat terhadap produk-produk tersebut kami amankan dan musnahkan sesuai ketentuan.
“Masyarakat dihimbau untuk cerdas saat membeli produk dengan melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, Cek Kedaluwarsa) serta mengunduh aplikasi BPOM Mobile di AppStore atau Playstore agar memudahkan proses pengecekan izin edar produk,” pesan Rahmat.(HRB)
By; Herpani
