Kabar one.Com,Bojonegoro- Puluhan petani hutan gruduk kantor cabang dinas Kehutanan provinsi wilayah Bojonegoro lantaran petani gerah dengan perusahaan yang merebut lahan hutan mereka di gunakan untuk tanaman tebu.
Dalam aksinya mereka menuntut Dinas Kehutanan propinsi untuk bisa bertindak tegas dalam membela kepentingan masyarakat lantaran selama ini Dinas terkesan tidak pernah melakukan upaya untuk penyelesaian masalah yang ada di masyarakat.
Aksi yang di ikuti 50 an orang ini berasal dari desa Tengulunan kecamatan Ngasem kabupaten Bojonegoro selasa ,(30 /07/2024).dalam aksinya mereka mendatangi kantor CDK (cabang dinas Kehutanan) ini menyampaikan tuntutan di antaranya, dinas Kehutanan harus menyelesaikan masalah masalah yang di hadapi warga di antaranya warga meminta supaya lahan kembali di kembalikan ke warga dan yang kedua dinas harus segera memfasilitasi pengajuan KHDPK yang sudah pernah di sosialisasikan dinas ke masyarakat.
Kepada awak media kabar One .com Poniran koordinator masyarakat tengulunan ini menyampaikan warga sudah 5 tahunan tidak bisa mengerjakan lahan di kawasan hutan tersebut lantaran lahan di ambil ahli tanpa persetujuan warga,” ujarnya.
“Sehingga saat ini warga banyak tidak memiliki lahan oleh sebab itu kami menuntut supaya lahan kami di kembalikan lagi ke warga, ” Ujar poniran
Di tambahan senada Amin Thohari selaku pendamping masyarakat hutan di wilayah Bojonegoro kejadian serupa tidak hanya terjadi di desa tengulunan saja melainkan banyak di desa yang berada di sekitar hutan seperti di Temayang , Kedungadem Tambakrejo.
“Kami ini cuman mendampingi masyarakat sehingga kami berharap dinas bisa cepat melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah ini,’ kata Amin aktivis hutan.
Di sampaikan juga supaya dinas bisa memfasilitasi pertemuan masyarakat dan pihak perusahaan sehingga ada titik temu.
Sementara itu dalam pertemuan masyarakat dengan dinas kepala cabang dinas Kehutanan berjanji akan segera fasilitasi masyarakat b untuk bertemu dengan perusahaan siapa ya ada titik temu, sehingga masyarakat menemukan solusi.
Pesan kepala cabang dinas sembari menunggu warga di minta untuk bersabar dan tenang terlebih dahulu sampai dalam minggu minggu ini akan di temukan dengan perusahaan ( ftr)