Bangka, Kabar One – Proyek jalan Kebun Masyarakat sepanjang 1,9 km yang dibangun memakai Dana Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka tahun anggaran 2024 diduga bermasalah.
Jalan antara Kampung Apit-apit tembus ke kawasan belukar Geru ini ternyata tepat mentok alias buntu di sebidang kebun kelapa sawit yang masih muda (antara 1 hingga 2 tahun) milik Kades Riding Panjang, yaitu Surya Darma.
Hal inilah yang membuat sejumlah warga Desa Riding Panjang mendongkol. Sebagaimana dikatakan oleh seorang warga yaitu Memet yang menyebutkan ada aroma ketidak beresan pada proyek tersebut.
“Kenapa proyek jalan tersebut mesti diarahkan menuju ke kebun Kades. Padahal masih banyak jalan lain yang perlu ditingkatkan, seperti jalan ke kebun masyarakat di Kampung Pudak ini, “ujar Memet baru-baru ini.
Gerutuan Memet memang cukup beralasan, sebab pihak mereka telah lama mengusulkan agar jalan mereka diperhatikan.
“Kami sudah lama mengusulkan agar ada peningkatan jalan kekebun masyarakat di Kampung Pudak ini, tapi malah yang dibangun jalan kekebun Kades. “Kata memet.
Dan setelah ditelusuri, memang indikasi ketidak beresan pada proyek tersebut cukup terlihat. Berdasarkan pemantauan Rabu (9/10/2024), proyek jalan yang hanya ditimbun dengan lapisan tanah merah berkerikil (tanah puru) ini, jika dilewati bergelombang.
Bergelombangnya jalan ini, menandakan tidak dilakukan pemadatan dengan vibration roler (mobil stum), baik sebelum ditimbun dengan tanah puru, maupun setelah dilakukan penimbunan.
Hal ini dibenarkan oleh salah seorang warga yang tidak mau disebutkan jati dirinya. “Memang, proyek ini tidak dipadatkan dengan stum, baik sebelum maupun sesudah penimbunan. “Katanya.
Untuk alat yang digunakan, tambah warga tersebut, cuma mengandalkan eksavator. ‘Yang dipakai hanya eksavator saja, baik untuk pembukaan badan jalan, maupun perataan serta pemadatan timbunan tanah puru. “Ujarnya.
Sementara ketebalan lapisan tanah puru, juga terlihat agak tipis. Tetapi yang parah dari proyek ini adalah pembuatan sejumlah beberapa unit gorong-gorong.
Banyak bagian beton tepi diatas gorong-gorong, yang dibuat asal jadi. Demikian pula banyak bagian beton yang berlobang-lobang karena tidak diisi penuh adukan semen dan material batu belah.
Sementara dari keterangan Abu Idris yang berhasil dijumpai dirumahnya pada Rabu (9/10/2024), proyek jalan ini sepanjang 1,6 km dengan anggaran kisaran Rp 200 juta.
“Ya kurang lebih sebesar itulah besarannya.”Ucap Abu Idris.
Abu Idris mengaku, dalam proyek jalan tersebut dia hanya turut mengawasi. “Saya turut dalam pengawasannya, sementara yang mengerjakan adalah dari pihak tpk (tim pelaksana kegiatan) desa, “pungkas Abu Idris.
Sementara itu Kades Riding Surya Darma kembali berusaha dikonfirmasi ulang terkait proyek tersebut pada Senin (14/10/2024). Sejumlah pertanyaan dilayangkan, namun sayangnya belum dibalas.
Surya Darma cuma membalas singkat saat link berita sebelumnya dikirimkan le nomor WA-nya. “Baik terima kasih atas informasinya, “ujarnya.
Terkait hal ini, tentunya sejumlah pihak masih akan terus diupayakan untuk konfirmasinya. (Hardi)