Bangunan Bersertifikat Senilai Rp 1 Milyar Dibongkar Paksa Satpol PP Propinsi Jabar

Kabarone.com, Cirebon – Bangunan bertingkat bersetifikat di gunakan tempat usaha strategis senilai Rp. 1 Milyar yang berdiri di atas sepanjang daerah sempandan sumber daya air Daerah Irigasi Cipager Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon akhirnya dibongkar paksa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Propinsi Jawa Barat Selasa, 6 Maret 2019.

Setelah melewati deadline tanggal 30 Nopember 2017 tidak dibongkar sendiri kini bangunanan bersetifikat senilai Rp.1 Milyar dibongkar paksa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Propinsi Jawa Barat , kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Propinsi Jawa Barat, DR. H. Endang Naffandy, Drs. MSi melalui Kepala Bidang Pengamanan & Penertiban Hery Djumhana H kepada media ini Selasa, 6 Maret 2018 di sela sela pembongkaran.

Sebanyak 38 bangunan sebelunya diberikan surat peringatan dan di minta untuk segera membongkar sendiri. Karena tidak mengindahkan surat teguran ke tiga sehingga dilakukan upaya paksa bongkar Bangli pada Senin (04/12) , kata Kepala Bidang Pengamanan & Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Propinsi Jawa Barat, Herry
Menurutnya sebelumya telah melayangkan surat peringatan terakhir terhadap para Bangli yang berdiri di atas sepang daerah sempandan sumber daya air Daerah Irigasi Cipager Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon dan dari 38 bangli tinggal yang satu ini yang belum dibongkar.

Pemilik bangli sudah disampaikan Surat No.300/3124/Trantibum, sebagai peringatan terakhir, ternyata masih berdiri lapak/bangli di sepanjang sempadan sungai/saluran Daerah Irigasi Cipager Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. “Sehingga terpaksa membongkar paksa sebab bangunannya tidak / belum dibongkar sendiri, terangnya.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, maka diatas sempadan daerah irigasi dilarang mendirikan bangunan dan sudah memberikan teguran secara bertahap agar pemilik Bangli untuk segera membongkar/mengosongkan bangunan permanen atau semi permanen secara mandiri, pintanya .

Apabila sampai tanggal 30 Nopember 2017 pukul 09.00 WIB masih berdiri Bangli, maka akan melakukan upaya paksa. Karena pihak Satpol PP sudah tempuh prosedur dengan memberikan peringatan secara bertahap satu, dua dan tiga (peringatan terakhir), pungkasnya.

Muhammad Ari Sugiharto seorang pemilik bangunan tempat usaha kepada media ini Selasa, 6 Maret 2018 di temui di lokasi menyatakan beratan tempat usaha di bongkar. ” Bangunan ini berdiri di atas tanah bersetifikat dan sudah berdiri sejak empat tahun lalu saat di beli melalui lelang dari sebuah bank, katanya.

Sedangkan bangunan itu sendiri sudah berdiri sejak tahun 1992 an. Bangunan ini bersetifikat dan sudah di tawarkan Rp 1 Milyar. Namun setelah di bongkar begini siapa yang akan beli. ” Inikan sangat merugikan masyarakat. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Cirebon dari dulu tidak ada bangunan karena melanggar sepadan sebelah kiri irigasi dan sebelah kanan jalan,” ungkapnya

Ironisnya tanah ini bersetifikat hak milik yang di atas berdiri bangunan tempat usaha. Sehingga tanah dan bangunan saat itu oleh pemilik pertama menjadi anggunan ke sebuah bank. Kemudian tanah dan bangunan ini bersetifikat hak milik dapat beli melalui lelang bank empat tahun lalu, pungkasnya. (mulbae)