Penyandang Predikat WBK, Polres Lamongan Motivasi Jaga Budaya Melayani

LAMONGAN,kabarone.com – Salah satu Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari pemerintah.
Diantaranya adalah Wilayah Jawa Timur yang paling banyak menerima predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), termasuk juga Polres Lamongan merupakan salah satu diantaranya yang sudah mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK),Senin (04/11) pagi, terang Kapolres Lamongan AKBP. Feby D.P Hutagalung, S.I.K, M.H disaat digelarnya apel Komitmen Bersama dihalaman Mapolres Lamongan.

” Dengan begitu, pihak kepolisian tersebut selalu berharap semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Namun, demikian institusi kepolisian di Kabupaten Lamongan tersebut terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik dengan berkomitmen menuju predikat WBBM.

Menurut Kapolres Lamongan AKBP. Feby D.P Hutagalung, S.I.K, M.H setelah menggelar Apel Komitmen Bersama. Hal itu memerlukan komitmen dan konsekuensi pimpinan menjadi teladan dan role model (red_percontohan) bagi anggota untuk tidak melakukan pelanggaran. Ini dalam rangka mempertahankan predikat WBK menuju WBBM, tentunya untuk meraih dan mempertahankannya.

” Selain itu, kita juga harus bisa memberikan contoh bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat dan komunitas. Diantaranya melaksanakan kegiatan mendatangi tokoh-tokoh agama dan berbagai kegiatan sosial”, tandasnya.

Dalam kurun waktu satu tahun kita terus berjuang dan berusaha untuk memperbaiki infrastruktur dan pelayanan. “Dari sejak tahun 2017, kita memberanikan diri untuk mendaftar sebagai Polres predikat Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Kemudian.

Ditambahkannya oleh AKBP. Feby, “Dari segi pelayanan pihaknya memperbaiki infrastruktur untuk meningkatkan layanan. “Kita ketahui bersama bahwa pelayanan SPKT Polres Lamongan sudah satu pintu dan berbasis IT. Serta pelayanan SIM dan lalu lintas semuanya sudah kita ciptakan kondisi senyaman mungkin untuk masyarakat.

Sehingga system calo dan pungutan diluar ketentuan tidak mungkin ada. ” Oleh karena itu, dia bersama seluruh jajaran anggota Polres Lamongan akan terus berupaya meningkatkan dan memperbaiki pelayanan agar masyarakat lebih nyaman.

Disampaikannya juga, ada kabar baik dan membanggakan bagi anggota, karena pihaknya akan mendapatkan distribusi anggaran insentif atau tunjangan kinerja dari pemerintah yang berbeda dari Polres lain walaupun tidak signifikan. Hal itu dibuktikan adanya surat keputusan dari Menteri Keuangan kepada Polri.

“Meski nilainya insentif antara 100 -200 ribu setiap bulan, tapi hal ini merupakan prestasi yang luar biasa dan membanggakan karena berbeda dengan Polres lain yang tidak menyandang predikat WBK agar mereka termotivasi untuk menjaga budaya melayani yang berbasis pendekatan, santun, ramah, modern dan transparan.

” Diantaranya terwujudnya aplikasi yang menunjukkan sinergitas antara Kejaksaan, Lapas, Pengadilan dan Polri. Sehingga nantinya koordinasi dengan mereka tanpa harus bertatap muka, karena sudah ada basis teknologi yang mengcovernya. ” Dalam meraih predikat WBBM dengan WBK upayanya hampir sama. Namun ada beberapa hal yang memerlukan peningkatan inovasi dalam hal sinergitas”, jelasnya.

” Perlu kita ketahu bahwa predikat ini merupakan satu Gred diatas WBK. Sekali lagi Polres Lamongan akan memberanikan diri untuk mendaftar. Selanjutnya kita akan menuju predikat WBBM.Patut kita syukuri bersama hingga saat ini, kita masih tetap menyandang predikat WBK.

Diakhir acara, Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari pemerintah. Saat digelarnya apel Komitmen Bersama Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P Hutagalung, S.I.K, M.H juga menyematkan PIN sebagai tanda Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi secara simbolis kepada anggotanya”, pungkasnya, (Pul/As).