SEMARANG,
kabarone.com – Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah, Tavip Supriyanto tetap optimis bisa mencapai target perubahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jateng tahun 2019 sebesar Rp14,4 Triliun.
Menurutnya, angka tersebut naik sebesar 2,66 persen dari target murni sebesar Rp14 triliun. Sedangkan hingga akhir Oktober2019 realisasi PAD sebesar Rp12,09 triliun atau sebesar 83,03 persen dari tagret perubahan.
”Kami optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan di sisa waktu yang akan datang, dan kami selalu komunikasi dengan teman- teman di Komisi C untuk mencapai itu” kata Tavip pada acara Prime Topic Tri Jaya FM di Hotel Quest Semarang, Kamis (28/11).
Ada sejumlah sektor untuk menggali PAD Jateng, diantaranya dari Bank Jateng dan Bappeda.
Sedangkan sejumlah sektor lain untuk meningkatkan pendapatan daerah salah satunya dengan mengoptimalkan BUMD.
“Potensi yang besar adalah dari pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, rokok, dan pajak air permukaan,” imbuhnya.
Bahkan, pihaknya bersama Kanwil Bea Cukai dan Satpol PP se Jateng, melakukan rapat terbatas untuk memberantas rokok ilegal. Ini penting kaitannya dengan pajak rokok. Karena dari hasil operai Bea Cukai, ditemukan sejumlah kontainer yang muat rokok ilegal.
Menurutnya, pajak rokok pada tahun laliu kurang tercapai, karena dari pusat dipotong dulu untuk BPJS Kesehatan. Selain itu, juga terkait dengan pajak kendaraan bermotor.
”Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan pajak kendaraan bermotor. Yakni untuk meningkatkan kepatuhan membayar pajak, kita melakukan upaya agar tidak menunggak pajak,” pungkasnya.
Sementara, Hendri Wicaksono dari Komisi C DPRD Jateng mengatakan, ada sejumlah sektor yang bisa digali untuk meningkatkan PAD Jateng. Sektor lain yang bisa digarap antara lain, perikanan dan peternakan, juga sektor migas.
Dalam diskusi yang bertemakan Menggali dan Meningkatkan PAD kali ini menghadirkan tiga narasumber yakni Kepala BPPD Jawa Tengah Tavip Supriyanto, Komisi C DPRD Jateng Henry Wicaksono dan Dr.Taufik Hidayat, SE,MSi,CRBC dari STIE Bank Jateng.(Amr)