Evaluasi Kinerja Ketua Suplayer Bantuan BPNT Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan

Kabarone.com LAMONGAN – Program Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) telah dibagikan dikeluhkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM),terlebih lagi untuk wilayah Kecamatan Sekaran carut marutnya distribusi kualitas barang hampir seluruh desa se Kecamatan Sekaran Kab. Lamongan. Pasalnya, bantuan beras kemasan 14 kilogram yang diberikan dinilai tidak layak.

“Ini dapat beras bantuan BPNT Dan tadi sudah saya buka mau saya masak, ini bentuk berasnya baunya gak sedap (apek) dan hancur persis beras Meniran,” ungkap salah satu KPM di Kecamatan Sekaran yang enggan disebutkan namanya, sembari menunjukkan beras dan beberapa jenis bahan BPNT yang baru diterimanya bulan ini Kamis,(20 /01).
Ini sudah lumayan bungkusnya bagus. Biasanya gak ada gambarnya,” tambahnya.

Sementara, dengan adanya temuan Program BPNT tersebut, Lembaga Non government organisation Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan( NGO JALAK) Jakarta menyikapi agar persoalan tersebut dapat segera disampaikan dan ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial.

“Dengan adanya bukti temuan dan keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di salah desa di wilayah Kecamatan Sekaran, ada sebagian desa di wilayah sekaran yang di balikin berasnya lewat perangkat desa .evaluasi kinerja Suplayer BPNT saudara Kusnadi sebagai suplayer untuk wilayah sekaran dan sekitarnya .kami dari Lembaga Swadaya Masyarakat NGO JALAK Jakarta akan segera melaporkan ke Kemensos Jakarta. dengan adanya temuan dugaan tidak sesuainya standar Program BPNT di Lamongan ini, berdasarkan informasi yang beredar, kondisi beras yang sama juga ditemukan di beberapa wilayah Kecamatan Lamongan, di antaranya di Kecamatan sukorame, Babat, dan beberapa kecamatan lainnya,” ujar ketua advokasi Ngo Jalak mahfud SH.MH

Ketika di Konfirmasi awak Media Kabarone. Com Kusnadi mengatakan, ” kita kemarin suplay beras Medium nanti ke depan kita gunakan beras Premier dan kita akan ganti beras yang sudah didistribusikan, semua sudah diatur oleh kwtua paguyuban” ungkapnya.

Kepala Dinas sosial Kabupaten Lamongan Hamdani ketika di konfirmasi berita via telp tidak diangkat.
( Red).