Categories: DaerahRegional

Produksi Gabah Meningkat, Serapan Minim Bulog di Lumbung Pangan Nasional

Kabarone.com,Lamongan – Selama dua tahun ini petani Lamongan konsisten mampu memproduksi padi diatas 1 juta ton. Tahun 2018 lalu, produksinya mencapai 1.081.526 ton gabah kering giling (GKG). Sayangnya, produksi yang tinggi itu berlawanan dengan dengan penyerapan gabah dan beras oleh Bulog yang terus turun. Kondisi ini dikhawatirkan,”, ujar Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan Rudjito. Hal ini akan membuat harga gabah petani sulit dijaga saat panen raya tiba.

Sampai dengan Februari 2019, sudah ada 8.857 hektare lahan komoditi padi yang dipanen. Sementara, Bulog sampai dengan saat ini baru menyerap 230 ton produksi petani Lamongan. Itu dikatakan Wakil Kepala Bulog Subdivre Bojonegoro M. Yandra Darajat saat mendampingi Bupati Lamongan Fadeli menerima kunjungan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot S. Irianto di Guest House Pemkab Lamongan, Minggu petang (25/3).

“Serapan dari Lamongan sebesar 230 ton. Ini masih yang tertinggi serapannya, dibandingkan dua kabupaten lain di wilayah (Bulog) Subdivre Bojonegoro, meski belum siginifikan. Lamongan juga masih menjadi andalan Subdivre Bojonegoro untuk pengadaan beras dan gabah,” ujar Yandra.

Pada kesempatan ini, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot S. Irianto yang hadir bersama Direktur Pasca Panen Gatut Sumbogodjati berharap Bulog bisa maksimal serap gabah petani. Tentunya harga yang diberikan sesuai dengan kualitas gabah maupun berasnya.

“Saya ingin, ketika harga turun, pemerintah hadir, dan Bulog membeli sesuai kualitas. Jadi jangan dituntut membeli dengan harga tidak sesuai kualitas. Kata orang, rego nggowo rupo (istilah Jawa), harga sesuai dengan kualitas,” kata Gatot.

Sejak 2014, serapan Bulog Subdivre Bojonegoro untuk produksi padi Lamongan terus turun. Realisasi penyerapan 2014 masih cukup tinggi, mencapai 40.137.645 kilogram setara beras. Namun kemudian realisasi serapan itu terus turun. Tahun 2015 turun menjadi 22.001.235 kilogram setara beras, turun lagi menjadi 28.637.069,5 kilogram setara beras pada 2016, menjadi 25.875.615 kilogram setara beras pada 2017, dan kembali turun menjadi 25.035.980 pada 2018.

Bahkan Bulog Subdivre Bojonegoro di tahun 2019 ini hanya menargetkan 15.705.420 kilogram setara beras melalui dua gudangnya di Lamongan, yakni di Gudang Bulog Baru (GBB) Karangkembang dan Sukorejo”, pungkasnya , (Pul/Ian/As).

redaksi

Share
Published by
redaksi

Recent Posts

Ditinggal Kerja, Rumah Ludes Terbakar; Policeline Terpasang

KOTABARU,kabarOne.com- Diduga akibat korsleting listrik, sebuah rumah ludes terbakar di Desa Gunung Sari, RT 006…

8 hours ago

RPJMD Merupakan Produk Daerah, Syairi Mukhlis; RPJPD Bersinergi Dengan RPJPN

KOTABARU,kabarOne.com- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan produk daerah atau perda yang sudah disepakati…

9 hours ago

Inspektorat Kabupaten Lamongan Sidak Rutin Di 6 Desa Kecamatan Sugio

LAMONGAN, Kabar One.com- Tim Inspektorat Pembantu (Irban) wilayah Kabupaten Lamongan segera memeriksa 6 (enam) Kepala…

2 days ago

Antisipasi Banjir, Camat Gambir Pimpin Gerebek Lumpur RW 02 di Kel Petojo Utara

JAKARTA, Kabar One.com : Dalam rangka mengantisipasi banjir saat memasuki musim penghujan, Pemprov DKI Jakarta…

2 days ago

PN Jakarta Utara Sidangkan Perkara Penipuan dan TPPU Bisnis Cangkang Kelapa Sawit Terdakwa TM Hawari Cs

Jakarta, Kabarone.com,-Terdakwa TM Hawari yang didakwa bersama-sama dengan Ir. Dwi Dharma Sugari, Candra Setiawan (sidang…

2 days ago

Waka Komisi III DPR RI, Kunker Pengadilan Tinggi makasar

Jakarta, KABARONE : Ketua Pengadilan Tinggi Makassar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.Hum. mengharafkan Komisi III…

2 days ago