Demplot Dahlia Milik Arutmin, Petani Desa Tamiang Bakung Manfaatkan Untuk Bertanam Sayur

KOTABARU,kabarone.com- Kelompok Tani warga Desa Tamiang Bakung Kecamatan Kelumpang Tengah yang merupakan binaan PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin menuai hasil panen sayur-mayur dengan memanfaatkan lahan yang dipersiapkan di areal Demplot Dahlia milik PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin.

Kepala Desa Tamiang Bakung M. Jainudin, Sabtu 19/6/2021 mengatakan, saya ucapkan terimakasih kepada PT Arutmin Indonesia yang sudah menyediakan lokasi para petani Desa kami untuk bertanam sayuran di Demplot Dahlia, ini sangat membantu untuk perekonomian masyarakat Desa Tamiang Bakung, ujarnya.

Saya berharap kepada para petani untuk tetap semangat untuk bertani di Demplot ini, mumpung diberikan kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi dalam usaha pertanian.

Jainudin menambahkan, kalau kebun yang ada di Demplot ini masyarakat bisa memanfaatkan juga berkat dari hasil binaan PT Arutmin Indonesia melalui implementasi program PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) untuk memanfaatkan lahan dengan menanam sejumlah tanaman Hortikultura yang menghasilkan serta dibutuhkan oleh masyarakat sekitar setiap harinya.

Ini juga hasil dari bimbingan dan binaan PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin, sehingga dapat di bentuk Kelompok Tani sebanyak 4 kelompok untuk menanam sayur-sayuran, yaitu kelompok Ceria, kelompok Bahagia, kelompok Tani Yaya dan kelompok Keluarga Bilqis.

Dan saya dengar ada tambahan lagi dari warga saya ingin ikut berusaha di bidang pertanian di areal ini, kami selaku aparat Desa mengucapkan terima kasih kembali atas kesempatan tersebut, ujarnya.

Sementara Perwakilan Management, M. Subkhan (SHE & ENGINEERING SUPERINTENDENT) PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Tamiang Bakung dan semua Kelompok Tani yang sudah terlibat dalam program Ketahanan Pangan PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin ini, mudah-mudahan Ibu-ibu yang bertani di sini bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin dan pastinya dengan semangat serta tekad yang sungguh- sungguh untuk bertani di Demplot ini.

Lanjut Subkhan, keuntungan yang sudah didapat oleh ibu- ibu dari program ini meskipun tidak terlalu banyak, tetapi Alhamdulillaah sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil panen sayuran tersebut.

Dan kami berharap dari hasil panen tersebut dapat berlanjut sehingga perputaran ekonomi di Desa Tamiang Bakung dan Desa sekitarnya dapat berjalan secara berkelanjutan melalui program Ketahanan Pangan yang kita laksanakan ini.

Inya Allah pada kesempatan selanjutnya kita akan bersihkan lagi lahan yang ada, sehingga areal Demplot Dahlia ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi untuk pengembangan pertanian di Desa Tamiang Bakung ini, memang awalnya Demplot Dahlia ini dibuat untuk percontohan supaya masyarakat di sekitar sini khususnya bisa melihat, belajar dan berinovasi, sehingga dapat memanfaatkan serta mendapatkan hasil yang maksimal, dan tentunya silaturahmi kita dapat terjalin lebih baik, ujar Subkhan.

Kami berharap juga, ini jadi pembelajaran bagi kita semua, sehingga para Kelompok Tani yang ada tetap berusaha mengembangkan pertaniannya di lahan-lahan pribadi atau milik Desa lainnya, karena para Kelompok Tani sudah bisa merasakan atau menikmati hasil dari usaha pertanian yang kita programkan ini.

Dan semoga para ibu-ibu menjadi teladan atau contoh bagi masyarakat lainnya untuk tetap berusaha di bidang pertanian yang menjadi dasar kehidupan masyarakat yang ada di Desa.

Pengakuan salah satu ibu- ibu dari kelompok Ceria Mama Erni (Ibu Hairiah) mengatakan, saya bartani disini menanam kacang panjang dan sudah 9 kali panen, sekitar 60 hari dari awal menanam dengan luasan sekitar 4 M x 8 M dengan hasil terkumpul 2 juta rupiah dan ini khusus untuk kelompok saya ujarnya.

Saya ke kebun ini untuk merawatnya dalam sehari hanya memerlukan waktu sekitar 3 jam, artinya pekerjaan lain di rumah tetap tidak terganggu, kelebihan bertani disini yaitu diawali dengan penyuluhan dari PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin yang didukung oleh Kepala Desa, kemudian lahan dibersihkan selanjutnya kami olah agar gembur, serta jaraknya untuk bertani tidak jauh dari rumah kami dan keamanannya sangat mendukung karena lokasi tidak sunyi, gangguan dari hewan-hewan seperti ayam, monyet dan lainya juga dapat kami kendalikan dengan memasang pagar pengaman dari rengge-rengge ikan bekas nelayan, imbuhnya.

Kemudian hasil panen kami bisa jual langsung kepada pedagang sayuran di pasar untuk memasarkan hasil panen kami, dan biasanya para pedagang tersebut sudah memesan sayuran jauh-jauh hari kepada kami, serta masyarakat sekitar juga sering datang sendiri ke Demplot Dahlia milik PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin ini untuk mencari sayuran segar secara langsung, tutupnya.(HRB)