Kontraktor Diduga Abaikan Perintah PPK, Tiang Proyek Ruko PPI Ketapang Bermasalah, Ternyata Belum Dibereskan

Hukum939 views

Pangkalpinang, Kabar One.com – Sebelumnya pihak wartawan menemukan sejumlah keganjilan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah toko (ruko) untuk sarana dan prasarana penunjang Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Ketapang, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang.

Dugaan keganjilan, ada pada salah satu bangunan bagian dari proyek sarana prasarana Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) muara Sungai Batu Rusa senilai Rp 32,9 milyar tersebut. Seperti ada salah satu tiang kolom beton bangunan ruko yang terlihat miring.

Serta ada juga tiang kolom yang tidak segaris dengan tiang lainnya. Keganjilan yang ditemukan, berada dilantai dasar, dimana tiang – tiang tersebut menopang beban beton lantai dua, sehingga patut dikhawatirkan. Bangunan ruko ini terdiri dari 4 blok gedung, yang masing – masing berlantai dua.

Terhadap sejumlah keganjilan ini, Iksan dari pihak PPK (Pimpinan Pelaksana Kegiatan) proyek, yang juga adalah Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Bangka belitung (Babel), dan ditemui pada Jum’at (7/1/2022) lalu, mengatakan telah turun kelokasi memeriksa sejumlah tiang dimaksud. Dan pihaknya juga, telah memerintahkan kepada kontraktor agar membereskan sejumlah masalah ini.

“Kemarin (6/1) kami telah turun lapangan. Pihak kontraktor kami tegur. Dan telah diperintahkan juga, agar tiang tersebut dan sejumlah pekerjaan lain yang kami tidak mau terima, harus dibongkar serta dirapikan, “katanya.

Iksan ingin, agar proyek ini dikerjakan berkualitas sesuai perencanaan, mengingat biaya yang dikeluarkan tergolong besar. Yang sumbernya berasal dari pinjaman atau hutang Pemprov Babel kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tahun 2021.

“Kan ngak enak dilihat, ada yang miring – miring ini. Kita sudah bayar mahal, kalau tidak diperbaiki, saya tidak mau terima. “Katanya.

Tetapi apa yang diinginkan dan diperintahkan oleh PPK Proyek dengan fakta dilapangan, terlihat berbeda dan sepertinya diabaikan. Dari pantauan pada Rabu (12/1/2022), sejumlah tiang dimaksud ternyata masih seperti semula, yang mana satu tiang masih terlihat miring. Perbaikannya hanya dengan menambah ketebalan tiang dengan adukan semen.

Hal mana tiang terlihat miring ini malah membesar dari ukuran sesuai perencanaan (spek). Jika speknya ketebalan tiang adalah 30 cm, setelah diperbaiki ternyata tiang ini malah menjadi 34 cm. Hal ini diketahui saat dilakukan pengukuran kembali bersama pihak Konsultan Pengawas yang diwakili oleh Tom Doni.

“Kalau mengikuti speknya, bisa saja kami kembalikan menjadi 30 cm, tetapi ditakutkan malah beresiko, “katanya. Namun Tom memastikan bahwa struktur tiang ini kuat, karena memakai besi standard. “Struktur ini kuat, karena besi batangnya memakai ukuran 16 dan besi cincin ukuran 10, “papar tom.

Demikian pula, saat dilakukan pemeriksaan pada salah satu tiang yang terlihat tidak segaris dengan tiang lain, atau terlihat keluar beberapa cm, juga tidak diperbaiki. Terhadap sejumlah hal ini, diakui Tom, jika mengacu pada spek, memang harus lurus. “Kalau speknya memang lurus, “ujarnya.

Kembali terkait persoalan tiang terlihat miring, dijelaskan Tom bahwa sebenarnya bukan miring, tetapi melebar. Dimana saat proses pekerjaan, ketika dituangkan adukan cor terjadi pergeseran. Sehingga berakibat cor-an tiang turut melebar.

“Pada saat pengecoran melebar. Bukan miring karena struktur. Dan itu tidak berpengaruh, “bantah Tom. Yang mana pernyataan Tom ini, juga diiyakan oleh Site Manager dari Kontraktor PT Biotek Graha Duta, Liston.

“Saat disemprot dengan mesin angin, cetakan turut melebar. Karena adukan cor masih basah, papan cetakan tidak langsung bisa dibuka, “ujar Liston yang turut mendampingi.

Pihak media masih akan terus mengawasi penyelesaian proyek ini, karena ditemukan sejumlah keganjilan lain. Proyek ini terbagi dari dua bangunan utama. Selain 4 blok ruko, juga terdapat 1 gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Sesuai kontrak, proyek ini harusnya berakhir pada 22 Desember 2021 lalu.

Tetapi hingga mendekati pertengahan Januari 2022 ini, masih terus dikerjakan. Atau telah molor lebih 20 hari. Ada tengat perpanjangan waktu hingga 22 Februari 2022 nanti, bagi penyelasaian menyeluruh. Proyek ini dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Biotek Graha Duta. Dan Konsultan Pengawas PT Reka Pratama Consultans. (Har)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *