Korupsi Mengarah Penetapan Tersangka, Penyidik Kejaksaan Agung Periksa Komisaris dan Direktur PT.Garuda Indonesia

Jakarta Kabarone.com,-Walau tim penyidik Kejaksaan Agung belum menetapkan nama nama tersangka yang terlibat dalam pengelolaan keuangan PT.Garuda Indonesia ( persero ) Tbk, namun penyidik sudah mulai mengarah ke penetapan tersangka. 

Dengan diperiksanya para Komisaris dan sejumlah Direktur PT.Garuda Indonesia, di gedung bundar Kejaksaan Agung, sudah dengan sendirinya para pembuat kebijakan di perusahaan plat merah tersebut diketahui ada indikasi atau akan dibidik menjadi tersangka.

Kemungkinan besar penyidik Kejaksaan Agung dalam waktu yang belum ditentukan akan menetapkan nama nama yang bertanggung jawab atas kerugian keuangan negara dalam pengelolaan keuangan penerbangan milik pemerintah tersebut. 

Sebelumnya tim penyidik Kejaksaan Agung juga telah memeriksa para saksi Direktur PT.Garuda Indonesia, kini penyidik juga memeriksa sejumlah saksi yakni Komisaris dan para Direktur termasuk Direktur Kargo PT.Garuda Indonesia.   

Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Leonard E Simanjuntak, mengatakan, tim Jaksa penyidik pada Direktorat penyidikan JAM Pidsus Kejaksaan Agung, telah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi terkait dugaan korupsi dalam Pengelolaan Keuangan PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, tahun 2011-2021.

Para saksi yang diperiksa tersebut antara lain:
Saksi CT selaku Komisaris PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk.
Saksi SM selaku Direktur Kargo PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, tahun 2017.
Saksi IWS selaku Direktur Teknik PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, tahun 2017. 
Saksi LS selaku Direktur SDM dan Umum PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk. Tahun 2017.
Saksi Capt.TM selaku VP.Operation Planning and Control PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, tahun 2009. Ke lima saksi yang diperiksa tersebut terkait mekanisme pengadaan pesawat udara.

Menurut Leonard, pemeriksaan saksi dilakukan agar memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang perkara pidana korupsi yang terjadi dalam Pengelolaan Keuangan PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk. “Pemeriksaan terhadap para saksi dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan ketat dengan menerapkan 3M, ” ucapnya. 

Selain Korupsi PT.Garuda Indonesia, tim penyidik Kejaksaan Agung juga memeriksa dua Komisaris dan satu Direktur perusahaan yang berhubungan dengan penggunaan dana keuangan investasi PT.Asuransi Jiwa Taspen. Dimana saksi tersebut diperiksa terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana Investasi di PT.Asuransi Jiwa Tabungan Pensiun (Taspen) tahun 2017 hingga 2020.

Ke tiga saksi yang diperiksa menurut Kapuspenkum yakni :
Saksi HS selaku Komisaris PT. Sekar Wijaya, diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana investasi di PT Asuransi Jiwa Taspen sejak tahun 2017 sd 2020.
Saksi ES selaku Komisaris Utama PT.Sanurhasta Mitra, Tbk, diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana investasi di PT Asuransi Jiwa Taspen sejak tahun 2017 sd 2020.
Saksi EHP selaku Direktur PT.Insight Investment Management, saksi ini diperiksa terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana investasi di PT Asuransi Jiwa Taspen sejak tahun 2017 sd 2020.

“Pemeriksaan terhadap ketiga saksi dilaksanakan sesuai protokol kesehatan,” ujar Kapuspenkum, 14/2/2022.

Penulis. P.Sianturi