headline

Jangan Termakan Isu Digoreng, KH Marsudi dan Habib Luthfi Turun ke Grass Root

Depok,Kabar One.com- KH. Marsudi Syuhud tokoh NU yang saat ini cukup aktif tampil merespons berbagai isu nasional maupun internasional, untuk menjaga perdamaian getol turun ke kalangan grass root. Kali ini ia kembali menggelar acara Majelis Dzikir. Bertempat di Pondok Pesantren Tahfid Darul Uchwah Depok. Selasa (22/03/2021).

Acara di hadiri oleh Habib Lutfi bin Yahya, KH Said Aqil Siradj, KH Mujib Qulyubi, para jamaah dan tamu undangan lainnya. Acara Majelis Dzikir ini dimeriahkan oleh Gambus Habib Hasan Haneman and Grup Syarifa Salma bin Yayah, dan tetap megikuti disiplin protokol kesehatan (Prokes).

Diakhir acara, media RakyatMerdekaNews.com diberikan kesempatan untuk melakukan sesi wawancara kepada KH. Marsudi dan Habib Lutfi bin Yahya terkait situasi keprihatinan ditengah masyarakat tanah air, misalnya soal banyaknya bohir yang berseliweran, ujaran berita kebencian, hoax di sosial media yang berakibat terjadinya intoleran dan perpecahan.

Masyarakat mempercayai, pasalnya kedua tokoh NU ini dinilai aktif membangun semangat persatuan antar sesama anak bangsa. Sehingga Indonesia sangat ini memerlukan tokoh dan figur yang mampu menjawab dan mengcounter isu-isu miring yang bernuansa provokasi maupun perpecahan.

KH Marsudi Syuhud mengungkapkan, bahwa urusan grass root (akar rumput masyarakat) di negara kita indonesia, kalau semua di urus oleh pemerintah semua tidak akan mampu. Karena ada memiliki penduduk 285 juta jiwa Alhamdulilah di Indonesia banyak organisasi keagamaan, sehingga ketika ada masalah berbeda dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

Dikatakan KH. Marsudi, kekayaan budaya kumpulan kumpul ini bisa untuk meredakan situasi apapun yang kurang enak dalam kehidupan bermasyarakat. Yang kurang nyaman di masyarakat, panas di whatsapp di medsos kumpul dapat adem lagi, katanya.

Sehingga menurutnya ketika ada persoalan yang ada di dunia maya kita ngobrol seperti ini adem lagi, itulah budaya kumpulan kumpul yang harus terus di hidupkan. Yang punya budaya kumpulan kumpul ini ya para sesepuh, para habait. Jadi ini tidak dipunyai oleh negara lain. Nah di negara kita alhamdulillah masih boleh.

“Maka yang terpenting budaya kumpul kumpul ini bukan untuk yang merusak, memprovokasi, intinya di situ, tetapi kumpulan kumpul yang bisa membangun kehidupan bersama membangun bangsanya dan membangun negaranya, karena bernegara itu adalah membangun. Budaya inilah yang harus kita pertahankan,” ungkap pemilik Pondok Pesantren Ekonomi Darul Uchwah yang juga aktif di Global Peace Foundation ini.

Di kesempatan yang sama, tokoh NU Habib Lutfi bin Yahya yang saat ini dipercaya sebagai Dewan Pertimbangan Presiden juga memiliki pendapat yang sama, bahwa
pertemuan hari ini dalam rangka menyambung tali silaturahmi, tali silaturahmi ini tidak sekedar tali silaturahmi, tetapi untuk saling mengingatkan, membangun satu dengan yang lain dan mencintai diantara sesama. apabila rasa cinta itu tumbuh ketika ada persoalan di dalam satu keluarga, bukan berarti kita diam, tetapi hendaknya kita saling mengoreksi diri, karena ada tanggung jawab masing-masing, diharapkan dengan saling mencintai sesama yang lain, apabila ada sesuatu perlu di perbaiki semestinya dengan menutupi segala kekurangan.

“Indonesia ini mengajarkan budaya nilai-nilai aklhak dan adab, bila mana kecintaan tertanam dalam satu keluarga besar, apabila ada kekurangan- kekurangan yang ada jangan sampai di goreng dimanfaatkan oleh oknum untuk memojokan yang lain. Tetapi agar kita memberikan kesempatan untuk memperbaiki, “ungkap Habib Lutfi bin Yahya kepada RakyatMerdekaNews, Selasa (22/03/2022).

Habib Lutfi berpesan, tidak mungkin dalam satu keluarga akan membentuk sebuah perpecahan. Bahkan kita harus saling melindungi dalam satu keluarga. apabila kecintaan itu tumbuh tidak lihat di dalam ini siapa dan siapa tapi kita melihat kepentingan yang lebih besar. Karena ada perintah agama. Tutupilah segala kekurangan dari dalam satu keluarga. ‘Karena ketika kita membuka aib keluarga sama saja membuka aib diri kita sendiri, pesannya. (As)

Redaksi

Share
Published by
Redaksi

Recent Posts

Ditinggal Kerja, Rumah Ludes Terbakar; Policeline Terpasang

KOTABARU,kabarOne.com- Diduga akibat korsleting listrik, sebuah rumah ludes terbakar di Desa Gunung Sari, RT 006…

9 hours ago

RPJMD Merupakan Produk Daerah, Syairi Mukhlis; RPJPD Bersinergi Dengan RPJPN

KOTABARU,kabarOne.com- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan produk daerah atau perda yang sudah disepakati…

10 hours ago

Inspektorat Kabupaten Lamongan Sidak Rutin Di 6 Desa Kecamatan Sugio

LAMONGAN, Kabar One.com- Tim Inspektorat Pembantu (Irban) wilayah Kabupaten Lamongan segera memeriksa 6 (enam) Kepala…

2 days ago

Antisipasi Banjir, Camat Gambir Pimpin Gerebek Lumpur RW 02 di Kel Petojo Utara

JAKARTA, Kabar One.com : Dalam rangka mengantisipasi banjir saat memasuki musim penghujan, Pemprov DKI Jakarta…

2 days ago

PN Jakarta Utara Sidangkan Perkara Penipuan dan TPPU Bisnis Cangkang Kelapa Sawit Terdakwa TM Hawari Cs

Jakarta, Kabarone.com,-Terdakwa TM Hawari yang didakwa bersama-sama dengan Ir. Dwi Dharma Sugari, Candra Setiawan (sidang…

2 days ago

Waka Komisi III DPR RI, Kunker Pengadilan Tinggi makasar

Jakarta, KABARONE : Ketua Pengadilan Tinggi Makassar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.Hum. mengharafkan Komisi III…

2 days ago