BNN Gelar FGD Di Universitas Jayabaya

Kabarone.com, Jakarta – Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dikalangan mahasiswa, membuat BNN terus melakukan upaya dan membuat program kerja salahsatunya P4GN. Guna mewujudkan upaya tersebut BNN giat melakukan Focus Group Discussion (FGD) bekerja sama dengan banyak kampus. Dan kali ini Universitas Jayabaya menjadi salah satu tuan rumah pelaksanaan FGD, Kamis lalu.

Dengan mengundang beberapa Kampus lain seperti Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Jakarta, dan Institut Kalbis, Acara di hadiri pula oleh pihak Rektorat beserta narasumber dari pihak BNN Dr. Sulistiana, M.Si.

Dalam forum yang dipandu oleh Moderator Dhini Raina Sari, Sip. kali ini membahas mengenai implementasi keilmuan dalam konteks pengabdian masyarakat guna mendukung penanganan masalah narkotika di Indonesia.

Dr.Sulistiana, Msi yang menjabat sebagai Kasubdit Lingdik Yanmas mengatakan, bahwa saat ini Indonesia dikatakan darurat narkoba, dengan jumlah pemakaian jenis narkoba yang paling tinggi adalah ekstasi dan sabu, bukan lagi ganja yang harganya sudah mulai meningkat dan di produksi sedikit.

“Hal ini juga dikarenakan pecandu dan pengguna narkotika yang semakin banyak, apalagi dikalangan pemuda. Penyebab lain Indonesia darurat narkoba disebabkan oleh perbedaan aturan secara regional, jaringan internasional, penjara yang over capacity, dan aturan yang harus diterapkan (Rehabilitasi atau Hukuman Penjara),”paparnya

Dilihat dari kondisi saat ini, lanjtnya, para pemuda termasuk mahasiswa harus mengenali karakter diri dan karakter lingkungan. Karakter pemuda pengguna narkotika dilihat dari faktor internal dan eksternal, seperti merasa harga diri rendah, ketidak mampuan sosial, identitas diri tidak jelas (mencari status sosial), dan berkepribadian lemah.

“Sebagai pemuda yang mengenali secara sadar, mulailah mengenali karakter diri secara spesifik sehingga mencapai keyakinan yang absolut dengan melakukan aktualisasi diri dan membangun network,” tegasnya.

Lebih lanjut Ia memaparkan bahwa ada beberapa kontinum penyalahgunaan narkotika yaitu seluruh populasi masyarakat, populasi yang sering memakai (gejala pemula) sering disebut korban, kelompok penyalah guna, ketergantungan atau adiksi.

“Upaya mencegah penyalahgunaan narkotika disekitar kampus dapat dilakukan dengan cara membentuk satgas, bekerja sama dengan pihak kampus (mensosialisasikan P4GN), pengembangan (mahasiswa melakukan program kegiatan yang berkaitan dengan penyalahgunaan). Kemudian upaya pencegahan yang efektif pasti melibatkan keluarga, sekolah, masyarakat. Aspek regulasi tentu butuh kesungguhan mahasiswa untuk mendorong bagaimana regulasi itu berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *