Bangka Selatan, Kabar One.com – Setelah ramai pemberitaan soal dugaan intervensi penghentian operasi KIP Paramruay 3, ketua DPD RI Dapil Babel Alexander Fransiscus kembali mendapat informasi adanya pertemuan antara PT Timah dengan Bupati bangka Selatan Riza Herdavid.
Informasi yang diterima Alexander dari mitra kerjanya itu kesimpulan dari pertemuan itu management KIP Paramruay 3 diminta membayar kompensasi mereka.
” Saya dapat info dari mitra kerja kami kemarin ada pertemuan antara PT Timah dengan bupati Riza. Inti dan kesimpulan dari pertemuan itu management KIP Paramruay 3 diberi waktu seminggu untuk membayar kompensasi mereka ” papar Alexander Rabu (2/3)
Akan tetapi, Alexander justru mempertanyakan kompensasi yang mana yang dimaksud pihak PT Timah ataupun kepala daerah. Karena, menurut informasi dari management KIP Paramruay 3 justru telah membayar kompensasi yang jumlahnya hingga miliaran rupiah dan disalurkan melalui
forum BAHER (Bangka Selatan Berhame Hame) dan Forum kite Bahao.
” saya berbicara data dan fakta karena informasi yang saya dengar dari management KIP Paramruay 3 ini mereka justru telah membayar kompensasi kepada masyarakat melalui forum BAHER 3000 perkilo. Jadi, pertanyaan saya kompensasi yang mana yang mereka pertanyakan. Kompensasi untuk masyarakat atau pribadi ini ?. Bahkan untuk kegiatan bongkar muat yang dilakukan warga sekitar juga dibayar Rp 1000 perkilogram. Kalau kompensasi yang jelas pasti dipenuhi tapi kalau nantinya berdampak persoalan hukum pastinya tidak bisa dipenuhi” tegas Alexander.
Apalagi Alexander melanjutkan, KIP Paramruay 3 telah tiga tahun beroperasi di laut Toboali. Akan tetapi tidak pernah ada persoalan kompensasi.
“Bahkan, tahun lalu KIP Paramruay 3 mendapat penghargaan dari PT Timah lantaran kinerja mereka sebagai mitra dinilai baik” tutup Alex panggilan sehari hari Alexander. (*/Hr)