Kabarone.com, Konawe – Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Kabupaten Konawe yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sipil ( FORMASI ) , Rabu ( 18/11/2015 ) mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Konawe.
Kali ini Formasi melakukan aksi unjuk rasa menuntut pimpinan DPRD Konawe segera minta maaf kepada LSM Konawe yang secara terang – terangan dilecehkan oleh salah satu oknum pegawai di sekretariat DPRD Konawe.
Dalam orasinya, Ketua Formasi Konawe, Muh. HAJAR mendesak pimpinan DPRD Konawe secara kelembagaan meminta maaf kepada LSM Konawe pada khususnya dan LSM yang ada di seluruh Indonesia secara umum melalui media massa terkait pernyataan Sainal, salah satu pegawai di sekretariat DPRD yang mengatakan semua LSM Konawe itu pemalas.
” Kami ( LSM Konawe ) tidak menerima penghinaan yang telah dilakukan oleh saudara Sainal. Pimpinan DPRD harus meminta maaf melalui media massa.Kalau tidak, persoalan ini tidak akan selesai sampai disini,” tegasnya.
Sementara Aljan, salah orator dalam aksi tersebut geram dengan pernyataan Sainal.Gara – gara pernyataan itu,Aljan balik “serang ” kinerja anggota DPRD Kabupaten Konawe.
Menurit Aljan, seharusnya Sainal berani mengatakan anggota DPRD dan pimpinan pemerintahan di Konawe yang malas.Karena mereka ( eksekutif dan legislatif ) menggunakan anggaran APBD dan APBN tapi masih ada yang sering bolos.
Lanjut dia, persoalan ini tidak berakhir sampai disitu karena penghinaan yang dilakukan terhadap LSM ini sudah memenuhi unsur pidana.
” Persoalan ini akan kami laporkan kepada pihak penegakan hukum,” ujarnya.
Pernyataan Sainal yang menyebut LSM Konawe malas memancing emosi para LSM yang ada di daerah ini.
Dalam aksi tersebut, Formasi menyoroti berbagai persoalan yang diduga terjadi selama ini di DPRD Konawe maupun di pemda kabupaten Konawe.
Aksi unjuk rasa ini diterima oleh wakil ketua I DPRD Konawe, Rusdianto.
Menanggapi tuntutan Formasi, Rusdianto selaku unsur pimpinan DPRD Konawe berjanji akan memberi sanksi kepada Sainal yang telah mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas tersebut.
Namun kata dia, itu bukan pernyataan dari lembaga DPRD Konawe.
” Pernyataan Sainal itu adalah pernyatan pribadi, bukan lembaga, karena dia itu hanya salah satu pegawai staf sekretariat saja,” ujarnya.
Namun karena didesak oleh pengunjuk rasa, akhirnya Rusdianto bersedia meminta maaf atas nama pimpinan DORD Konawe.
Dalam aksi yang digelar di kantor DPRD tersebut, Formasi membeberkan beberapa kasus yang diduga saat ini belum tersentuh oleh penegak hukum.
Bukan hanya itu, Formasi menilai DPRD Konawe belum sepenuhnya menjalankan fungsi pengawasannya.
Menurut dia, seharusnya DPRD Konawe saat ini sudah waktunya menggunakan hak Interplasinya terkait kondisi yang ada saat ini di kabupaten Konawe.
Ketua DPRD Konawe ditemui usai aksi mengaku sangat menyesalkan tindakan yang telah dilakukan oleh salah satu oknum PNS di lingkup sekretariatan DPRD Konawe.
” Masyarakat itu adalah sahabat kita, dalam memberikan koreksi – koreksi.Kita ini bukan tampak berkantontornya para dewan.Disini wakilnya para masyarakat.Disini harus peka, bukan hanya DPRD nya tapi seluruh staf kesekretariatan DPRD Konawe harus peka,.Kita ini bagian dari masyarakat,” kata Gusli Topan Sabara.
Terkait dengan tindakan konyol tersebut Gusli berjanji akan ada sanksi kepada yang bersangkutan.
” Saya akan panggil sekwan karena ini berbicara masalah kesekretariatan kan sekwan,” pungkasnya. ( Suk )