Kabarone.com, SEMARANG — Meski senter beredar surat penolakan terhadap kegiatan pengajian Ustad Abdul Somad (UAS) di Semarang 30-31 Juli mendatang oleh kelompok Patriot Garuda Nusantara (PGN) asuhan Gus Nuril, akhirnya kegiatan dakwah UAS tersebut dijadwalkan tetap akan berlangsung.
Kepastian informasi ini didapat setelah terjadi rapat mediasi kedua pihak, Rabu sore (25/07) yang berlangsung di Mapolrestabes Semarang antara pihak Panitia Pengajian Ustad Abdul Somad dengan pihak PGN (Patriot Garuda Nusantara) asuhan Gus Nuril Soko Tunggal Sendang Guwo Semarang.
Hal itu disampaikan oleh Syarif Hidayatulah selaku perwakilan dari Kantor Kemenag Kota Semarang.
Syarif mengatakan penolakan Patriot Garda Nusantara terhadap Tabligh Akbar Ustad Abdul Somad di Semarang pada tanggal 30-31 Juli 2018 besok akhirnya berhasil meraih beberapa kesepakatan bersama.
“Pihak koordinator panitia Muhammad Yunus & Siswanto (Takmir Masjid Jatisari Mijen) serta Faisal (Masjid Al Hikmah Pedurungan Kidul) menyampaikan bahwa persiapan pengajian UAS, baik yang di Pedurungan, Unissula maupun di Jatisari Mijen sudah mencapai 90% dan juga mendapatkan dukungan kuat dari warga masyarakat,” ujar Syarif kepada kabarone.com.
Dalam mediasi itu, pihak PGN yang diwakili Gus Iwan kemudian bersikap menarik diri dari forum rapat itu sebelum menyampaikan butir-butir pernyataan penolakannya atas pengajian UAS.
“Pihak Pemerintah melalui Kantor Kemenag Kota Semarang yang diwakili oleh saya menyampaikan bahwa sikap Kemenag tidak jauh dari regulasi yg ada yaitu Instruksi Menag RI No: 5/1981 tentang Bimbingan Pelaksanaan Dakwah/Khotbah/Ceramah Agama pada 1c,” paparnya.
Intinya bahwa pemerintah pada prinsipnya tidak melarang dakwah apapun asalkan tidak melontarkan pernyataan/kata-kata yang dapat menyinggung perasaan pihak lain, seperti : menghina, menghasut, menfitnah, mencaci maki dll, ungkapan yang menyakitkan pihak lain serta tidak juga dimanfaatkan sebagai ajang politik praktis untuk membina, menghimpun opini yang negatif terhadap siapapun maupun pihak manapun juga.
Pihak Ormas DPP Ganaspati (Garda Nasionalis Patriot Indonesia) yang dipimpin oleh Ratya Mardika juga menyampaikan sikap meminta ijin kpd panitia kajian UAS untuk mengikuti dan memantau pengajian UAS bersama dengan ormas lainnya, seperti Banser.
Adapun dari pihak Polrestabes Semarang yang diwakili oleh Wakasat Intelkam Kompol Ari Imam menyampaikan akan memberikan pengamanan saat pengajian yang dijadwalkan akan berlangsung ditiga tempat berbeda di Semarang, yakni di Unissula, Senin (30/7), Lapangan Leboh Raya Pedurungan Kidul (30/7) dan Masjid Jami’ Jatisari BSB Mijen, Selasa (31/7) setelah Subuh. (Amr)