Kabarone.com, Lamongan – Satu lagi generasi muda Lamongan menorehkan prestasi di tingkat nasional. Mukhlis Sanjaya, Penyuluh Agama Islam (PAI) non PNS di Kemenag Lamongan menjadi PAI teladan tingkat nasional.
Dia berhasil menyisihkan 16 peserta, perwakilan terbaik dari 23 Propinsi di Indonesia pada Pemilihan Peyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Nasional yang diadakan Kementerian Agama RI di Hotel Triniti Jakarta pada 9-11 Agustus 2018 lalu.
Usai menjadi yang terbaik, Mukhlis selanjutnya bersama juara dari kategori lain diundang Presiden RI untuk menjadi tamu kehormatan, menghadiri rangkaian HUT ke-73 Kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
Mulai dari menghadiri sidang paripurna di Gedung DPR-MPR RI, peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan di Istana Negara, serta menghadiri silaturrahim di Istana Negara.
Hal itu disampaikannya saat beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerja bupati kemarin petang.
Bupati Fadeli merasa bangga, ada generasi muda Lamongan yang mampu berprestasi, terlebih ini di bidang keagamaan.
Dia berharap Mukhlis Sanjaya bisa menjadi duta bagi Lamongan pada saat menghadiri event Nasional tersebut. Karena Lamongan saat ini sudah sarat dengan prestasi dan kemajuan.
Mukhlis Sanjaya yang lahir pada 1991 silam ini menuturkan, untuk bisa menjadi yang terbaik, dia harus melalui tiga tahapan seleksi. Diawali dengan mengirimkan video pendek yang menggambarkan kegiatannya selama melakukan penyuluhan.
Kemudian setelah menjadi juara di tingkat propinsi, Mukhlis Sanjaya yang saat ini tercatat sebagai sekretaris dan Tim Tahassus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Indonesia tersebut diharuskan mengirimkan berkas presentasi dan portofolio.
Tahap akhir menurutnya menjadi yang cukup sulit. Karena harus menyampaikan presentasi langsung di hadapan dewan juri tingkat nasional.
“Alhamdulillah, ini semua tidak lepas dari do’a semua pihak. Semua warga Lamongan dan dari ibu serta isteri. Bapak-bapak di Kemenag Lamongan dan Jawa Timur juga turut mendoakan kami dari Makkah saat berhaji. Ini semua adalah kuasa Allah SWT, “ ujar Mukhlis Sanjaya yang saat ini menjadi ustadz di Ponpes Mahasiswa (Ponpesma) Universitas Islam Lamongan sejak 2016 tersebut.
Mukhlis berhasil menjadi terbaik nasional melalui makalah Teknik Menghafal Cepat Al Qur’an dengan Metode Takror Manhaj.
Dia memilih itu sebagai salah satu metodenya saat melakukan penyuluhan agama karena menilai siapapun memiliki potensi untuk bisa menghafal cepat. Asal menggunakan metode dan teknik yang tepat. ( RED )