SEMARANG,kabarone.com- Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi melakukan sosial eksperimen dengan menyamar sebagai pengemudi ojek online.
Aksi ini diunggah melalui akun Instagram pribadinya @hendrarprihadi, video penyamarannya menjadi viral.
Tidak sampai satu hari video itu telah ditonton lebih ratusan ribu pengguna istragram dan mendapatkan beragam komentar.
Dalam video berjudul “Sehari Menjadi Driver Ojol” itu, untuk meyakinkan penyamarannya, tak lupa Hendi memakai helm, masker dan jaket ojol berkeliling Kota Semarang untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Layaknya seorang pengemudi ojol, hendi membeli makanan di salah satu tempat makan di Kota Semarang dan mengirimkan makanannya kepada pemesan.
Dirinya juga tampak tidak canggung masuk ke komunitas driver ojol,
Sayangnya, meski diawal penyamarannya begitu mulus dan tidak ada yang mengetahui, namun pada akhirnya terbongkar oleh penjaga outlet kuliner.
Saat itu Hendi memesan makanan dan saat hendak mengambil pesanannya tiba-tiba wanita pejaga kios langsung mengenalinya. “Pak Hendi ya?” tanya wanita itu.
“Loh ? Aku ? Bukan !” jawab Hendi mengelak sembari buru-buru meninggalkan outlet makanan agar penyamarannya tidak terbongkar.
Namun ternyata, saat hendak menuju parkiran sepeda motor, beberapa orang kembali mengenalinya. Tiba-tiba ada laki-laki yang menyebut namanya.”Pak Hendi. Semoga sukses Pak Hendi,” kata pria itu.
“Oh ya mas, iki lho ngancani konco-konco (Oh ya mas, ini lho menemani teman-teman,” jawab Hendi.
Laki-laki itu bahkan mendoakan agar Hendi bisa kembali menjadi Wali Kota Semarang.” Semoga jadi Wali Kota lagi,” katanya.
Hendi sendiri mengaku, sengaja menyamar menjadi driver ojol untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Menurut dia, driver ojol bersentuhan langsung dengan masyarakat dari berbagai lapisan. Sehingga disisi lain bisa mengukur kondisi ekonomi masyarakat Kota Semarang.
“Termasuk saya sendiri, kalau malam butuh apa pakai ojol,” ujar dia, Kamis (22/10)
Dari penyamaran sebagai driver ojol Hendi mengaku mengetahui keluhan warga soal ekonomi.
Hendi juga menyebutkan dapat lebih memahami aspirasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah selama ini.
“Ini pertama kali saya lakukan, dan ternyata social experiment seperti ini juga efektif. Saya bisa dapat langsung mengetahui pandangan masyarakat, tanpa ada yang ditutupi,” kata Hendi mengakhiri. (Amr)
