NUNUKAN,kabarone.com- Tim Rolemtala Srena Mabes Polri melakukan studi kelayakan pembentukan Batalyon B Satbrimob Polda Kalimantan Utara (Kaltara) di wilayah Nunukan, Kamis (12/11/2020)
Diketuai oleh Brigjen Pol Drs Budi Yuwono, M.H., tim secara langsung meninjau kesiapan lokasi pembentukan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kaltara.
Brigjen Pol Budi Yuwono menyambut positif dan mendukung pembentukan Batalyon B Pelopor Brimob Polda Kaltara yang rencananya akan dibangun di wilayah Nunukan.
Hal itu mengingat secara geografis Nunukan sebagai wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia sudah menjadi isu internasional.
“Dikarenakan letak geografis dan isu perbatasan yang tidak hanya menjadi isu nasional, namun juga menjadi isu internasional,” kata Brigjen Budi Yuwono.
l
Mantan Irwasda Polda Jateng ini menambahkan apabila Pemda menghibahkan lahan, maka aset tidak akan hilang, hanya saja berubah secara administrasinya. “Aset tetap berada dibawah naungan negara,” jelasnya
Dirinya juga menegaskan bahwa sinergitas antara TNI Polri harus terus digelorakan serta terus membangun kepercayaan masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Dansat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Heri Sulesmono,S.I.K menjelaskan secara gamblang tentang tugas pokok Brimob dan kekuatan personel Brimob Polda Kaltara.
Dansat Brimob berharap pembentukan Batalyon B Pelopor bisa cepat terealisasi dengan dukungan Forkompimda dan unsur tokoh masyarakat. “Semoga dengan peninjauan tekait pembentukan Batalyon B pelopor ini langkah Satbrimob dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kaltara dapat segera terealisasi, dan tentunya dengan dukungan dari forkopimda dan masyarakat,” pungkasnya.
Selain Karolemtala Srena Mabes Polri, turut mendampingi Kombes Pol Dra. A.A. Sagung Dian Kartini
Turut hadir dalam acara tersebut, Plt. Bupati Nunukan yang diwakili oleh Asisten II bagian Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Nunukan, Danramil 0911/Nnk., Dandenpom Lanal, Kepala BPN Nunukan, serta tokoh adat diantaranya Ketua Adat Dayak Kabupaten Nunukan, Ketua KKSS juga Ketua Adat Timur. (Hms/Amr)
