‘Nyambi’ Jadi Bandar Sabu, Seorang Tukang Ojek Diringkus Polsek Metro Palmerah

Kabarone.com, Jakarta – Seorang tukang ojek di wilayah Boncos, Palmerah, Jakarta Barat diringkus jajaran Polsek Metro Palmerah karena nyambi jadi bandar narkoba jenis sabu. Dari tangan tersangka bernama Muhamad Kosen, 22 tahun,  itu petugas menyita barang bukti tujuh paket sabu siap edar.

“Dari tangan tersangka, petugas menyita tujuh paket sabu siap edar dengan berat 163 gram senilai Rp150 juta yang tersimpan di saku celana dan kantor kresek bawaannya,” kata Kapolsek Metro Palmerah, Kompol Darmawan.

Menurut Kapolsek, dari pengakuan bapak dua anak ini, sabu itu dia dapat dari rekannya yang saat ini telah di hukum di lapas (Lembaga Pemasyarakatan).

Panit Narkoba Polsek Metro Palmerah Ipda Huda menjelaskan, terungkapnya bisnis haram pria asli Kalimantan ini setelah Unit Narkoba Polsek Metro Palmerah melakukan pengintaian selama tiga bulan di rumah kontrakan Husein di Kampung Pisangan, Jalan Apus IV RT05/03, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat yang kerap disambangi pelanggan.

“Kami ketahui, tersangka ini bandar yang memegang pasokan besar sabu di wilayah Boncos, Palmerah dan sekitarnya. Selama ini kami buntuti, begitu ada kesempatan kami bekuk,” kata Ipda Huda.

Bandar sabu ini diringkus pada Sabtu 7 November 2015 sekira pukul 22.00 WIB, berawal dari pertemuan Husein yang menerima pasokan sabu dari seorang kurir di sebuah restoran siap saji di bilangan Cideng, Jakarta Pusat. Dari lokasi itu, Husein membawa dua kantong plastik berisi makanan ringan yang terselip tujuh bungkus paket sabu.

“Setibanya di rumah, tersangka kami bekuk. Paket sabu separuhnya tersimpan di kantong celana, sebagian lainnya tersembunyi di kantong kresek,” jelas Ipda Huda.

Kepada polisi, Husein mengakui, setiap kali menerima pasokan sabu mendapat upah sebesar Rp500 ribu. Satu gram sabu dihargai hingga Rp1,5 juta. Atas perbuatannya, Husein dijerat Pasal 114 sub 112 UU RI 35/2009. (Hm/Rd)