Kabarone.com, Bulungan – Sektor pertanian di Kabupaten Bulungan terus berkembang. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU (nota kesepahaman, Red) yang berisi kesepakatan kerjasama dalam peningkatan kawasan pertanian organik terintegrasi antara Bank Indonesia (BI) dengan Pemkab Bulungan dan Kodim 0903/Tjs, Sabtu (22/10), di wilayah Kecamatan Tanjung Palas.
“Kawasan pertanian organik terintegrasi di wilayah Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ini dirintis sejak 6 bulan lalu dan saat ini menunjukkan adanya peningkatan produktifitas padi,” terang Kepala Perwakilan BI Kaltim Kaltara, Muhammad Noor melalui Hari Aginta.
Dijelaskannya, bahwa kawasan pertanian organik terintegrasi terdiri areal sawah seluas sekitar 3 hektare yang dirintis oleh gabungan kelompok tani dibantu Koramil Tanjung Palas dan Kodim 0903/Tjs. Setelah 6 bulan berjalan sebagai proyek percontohan terjadi peningkatan produktifitas padi dari awalnya sekitar 6 ton menjadi 8 ton. BI melalui program sosial juga membantu membangun kandang sapi di areal sawah yang nantinya akan menghasilkan pupuk organik.
“BI selaku otoritas moneter bertanggungjawab menjaga kestabilan mata uang rupiah, termasuk inflasi yang dapat menyebabkan kemiskinan. Sektor pertanian turut menjadi perhatian BI untuk ditingkatkan selaku pendorong perekonomian,” tandasnya.
Ditambahkan, pengembangan pertanian organik menjadi perhatian BI karena menganut prinsip utama zero cost zero wasted (nol biaya nol sampah, Red) dan ke depan diharapkan dapat membantu petani agar lebih mandiri dan lebih makmur.
“BI kedepan juga akan menggelar bimtek selama seminggu bagi kelompok tani se-Bulungan tentang bagaimana menerapkan kawasan pertanian organik,” ungkapnya.
Dandim 0903/Tjs, Letkol (inf) Dannie Hendra dalam kesempatan sama menambahkan, pengembangan kawasan padi organik di Kabupaten Bulungan dapat menjadi proyek percontohan bagi kabupaten kota lain di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Disebutkankannya, bahwa di luar Kaltara sudah ada daerah yang berhasil mengembangkan pertanian organik hasil kerjasama pemerintah daerah dengan Kodim setempat.
“Bahkan ada daerah yang sudah mampu menghasilkan pabrik pupuk organik. Ini bisa menjadi contoh yang bisa kita terapkan di Bulungan dan selanjutnya mencari bagaimana komposisi pupuk organik yang cocok untuk pertanian di Bulungan,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa pertanian turut menjadi perhatian TNI untuk mengembalikan kondisi Indonesia yang dulu pernah mencapai keberhasilan pangan. Persoalan pangan saat ini sudah menjadi masalah serius di seluruh dunia yang bisa menyebabkan konflik hingga peperangan.
“Saya berharap setelah penandatanganan MoU ini kegiatan terus berlanjut agar kita mampu mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai pusat pangan,” tegasnya.
Sementara Bupati Bulungan, H Sudjati, SH dalam sambutannya menyambut baik kegiatan peningkatan kawasan pertanian organik di Tanjung Palas dan berharap kegiatan serupa dapat diterapkan di wilayah lainnya di Bulungan. Bupati pun berjanji Pemkab Bulungan akan membantu dalam hal pengadaan hewan sapi.
“Ini sesuai visi kami 5 tahun ke depan yaitu mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai pusat pangan berbasis industri. Banyak manfaat yang bisa didapat petani yang menerapkan pertanian organik terintegrasi antara sawah dengan kandang sapi. Kotoran sapi dapat menghasilkan gas yang bisa menggantikan pemakaian bahan bakar memasak. Setelah gas, ampas dari kotoran sapi juga dapat diolah menjadi pupuk organik untuk sawah,” pungkasnya. (Mudi)