Kabarone.com, Lamongan – Dua orang korban tenggelam di waduk Mojomanis yang terletak berada di area dusun mojomanis dan dusun mojosari desa Lopang kecamatan kembangbahu siang bolong pukul 13.00 WIB menelan korban meninggal dunia, Kamis, (09/03/17).
Korban dua orang anak yang meninggal dunia, yakni Aldi F. Asal dusun mojosari desa lopang dan Junet warga dusun sambijajar desa mangkujajar.
Korban meninggal dunia dikarenakan kondisi waduk sangat dalam.
Awal mulanya korban bersama temannya yang selamat, yakni Azis dan sugiarto warga dusun mojosari mandi di waduk, mereja berdua bekerja di bengkel mobil milik pak sugik yang jaraknya tidak jauh dari waduk tersebut.
Dari pengakuan azis dan sugiarto dua orang korban selamat, ” di jam istirahat sebelum mandi kami minum es tebu dahulu dan kami juga berencana ijin kerja setengah hari.
Azis dan sugiarto, setelah kami mandi diwaduk bersama dua teman saya ( 2 Korban ) berenang ke tengah, Junet mendahului di depan dan Aldi di belakangnya. Kurang lebih 15 meter ke tengah, Junet tiba – tiba teriak mintak tolong mungkin tak kuat melanjutkan berenang lagi, kemudian kami spontan berteriak – teriak minta bantuan pertolongan warga, kemudian orang – orang pada datang ke lokasi tapi korban sudah tenggelam,” ungkap Azis dan Sugiarto.
Hari, Kepala dusun mojosari setelah mendengar kqbar tersebut bersama warganya dan warga mojomanis langsung menuju ke lokasi dan menyisir lokasi letak korban pertama kali tenggelam, selang 15 menit Kepala Dusun Hari dan di bantu tiga warga berhasil menemukan satu korban, yakni Junet yang sudah Meninggal dunia,”Jelas Kepala Dusun.
Korban Aldi, sampai team SAR dari Polres dan TRS yang dipimpin oleh M.Muslim, Kasitanggapdarurat BPPD Kabupaten Lamongan, 14.02 WIB korban Aldi belum di ketemukan. Team SAR tersebut kemudian melakukan metode manufer berputar dengan perahu mengaduk air disekitar lokasi dengan pengalaman yang perna dilakukan di bengawan solo. Muslim, tidak tak mengelak kalau peralatan yang dimiliki team SAR Lamongan sangat terbatas jadi pencarian korban mengalami kesulitan. Misalnya untuk alat selam saja kami tidak memiliki.
Kembali ke pencarian korban Muslim, karena upaya keterbatasan peralatan tersebut muslim melakukan penyisiran berdasarkan analisa situasi waduk mojomanis dari kronologi awal kejadian. Muslim berkeyakinan, “bahwa setelah pintu buang air waduk dibuka warga yang berniat menurunkan debit ketinggian air waduk, muslim berkeyakinan bahwa satu korban yang belum diketemukan berada di posisi lorong pembuangan air waduk mojomanis. Pada pukul 15:45 WIB, walhasil korban ditemukan keluar dari terowongan pembuangan air waduk,” tegasnya.
Ditambahkan oleh muslim, biar penanganan pencarian para korban bencana bisa sigap di atasi dan tidak terlambat seperti kejadian ini, maka kami mohon pada pemerintah daerah Kabupaten Lamongan agar untuk perubahan anggaran Keuanhan Kabupaten (P.A.K.) tahun 2017 ini benar – benar di anggarkan untuk kelengkapan dari pada peralatan Team SAR Kabupaten Lamongan,”pungkasnya (pul,pur).