Trotoar Alun-alun Kota Lamongan dibangun, Seperti Apa Ya ?

Daerah, Regional2,255 views

Kabarone.com, Lamongan – Mulai 1 Mei, para PKL dilarang menggelar lapak dan berjualan di trotoar Alun-alun. Pagar Alun-alun mulai dibongkar sejak 4 hari lalu untuk rencana pembangunan pelebaran trotoar. Trotoar yang semula hanya 3 meter, diperlebar lagi. Pembongkaran dimulai dari bagian Timur menyeluruh pada pagar mengitari Alun-alun lamongan. (03/04).

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang sudah puluhan tahun manempati trotoar mulai sore hingga dini hari untuk berjualan, bakal tidak bisa menempati trotoar itu lagi. Ternyata pembangunan pelebaran trotoar ini menjadi masalah serius bagi para PKL. Pasalnya, mereka tidak bisa menempati trotoar sebagai lahan mencari nafkah. Saat pembangunan, bagian luar trotor lama akan dipasang pagar seng keliling. Praktis tidak ada tempat bagi PKL untuk bisa berjualan dekat Alun-alun.

“Kami hanya berharap ada tempat relokasi yang tak jauh dari Alun-alun,” papar Hendrik salah satu pedagang di trotoar alun alun.

Harapan para PKL ada beberapa alternatif yakni menempati lahan parkir bagian dalam pelataran Pasar Tingkat Atau sementara, kalau boleh menempati separuh badan jalan sekitar Alun-alun. Dari hasil musyawarah di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan beberapa waktu lalu, ada beberapa pilihan tempat relolasi, yakni di lokasi PKL Selatan Pasar Ikan jalan Andansari dan di jalan baru, Barat Pasar Sidoarjo. Di jalan baru, dirasa para PKL terlalu jauh dan jauh dari konsentrasi masyarakat. Sedangkan di lokasi PKL Selatan Pasar Ikan ada kemungkinan bisa diterima. Tapi perlu pendukung untuk meramaikan kunjungan yakni, harus ada sarana mainan anak-anak.

“Repotnya, kalau ditambah sarana mainan akan memakan lahan. Sedangkan jumlah PKL juga banyak,” katanya.

Untuk memastikan relokasi, besuk akan diadakan musyawarah kembali dengan beberapa pihak terkait, Bagaimana PKL yang ada di dalam Alun-alun, PKL yang rata-rata jual mainan dan jajanan ini sepertinya tidak ada masalah. Meski mereka juga tidak boleh berjualan di dalam Alun-alun. Para PKL dalam ini sudah ada relokasi yakni di sepanjang jalan Ki Sarmidi Mangunsarkoro yang tak jauh dari Alun-alun. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Bapak Wahyudi,”Kalau soal PKL itu ada di tangan Diperindag dan pihak terkait lainnya,” kata beliau. mengakui adanya pembangunan pelebaran Alun-alun. Ia memastikan PKL tidak boleh berjualan di trotoar Alun-alun,” ujarnya (****).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *