Kabarone.com, SEMARANG – Pengasuh Ma’had Walisongo Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang KH. Fadlolan Musyaffa’ meletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz Al Mustaqim RT 07 RW VII Bojongsalaman Semarang, Jum’at pagi (28/9/2018).
Selain Kyai Fadlolan, pada peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz Qur’an ini juga didampingi Lurah Bojongsalaman Anang Budi Prasetyo dan Ketua Panitia Pembangunan Rumah Tahfidz Sugimin.
Turut hadir juga dalam peletakan batu pertama ini Ketua RW, RT, serta tokoh masyarakat wilayah setempat.
Menurut KH Fadlolan keberadaan rumah tahfidz sangatlah penting meskipun lokasinya berada atau masuk ditengah pemukiman warga.
” Rumah tahfidz sangat penting, tidak memandang tempat sekalipun dipelosok,penting kita rumati (rawat) Karena sesungguhnya rahasianya adalah memberkahi tempat itu,” katanya.
Menurutnya sesuai petunjuk Qur’an, Allah menurunkan qur’an dan akan menjaganya. Dengan banyaknya tahfidz atau penghafal qur’an, orang yang memalsukan al qur’an akan ketahuan.” Dengan adanya orang membaca qur’an, ngrumati (menjaga) nya, insya Allah orang tersebut akan dijaga oleh Allah termasuk semua yang terlibat dalam rumah tahfidz diberi berkah dan manfaat,” tutur Kyai Fadlolan.
Dirinya berharap kepada masyarakat sekitar supaya tidak hanya bisa mendirikan rumah tahfidz saja akan tetapi mengedepankan pembelajaran al qur’an sehingga tidak ada lagi masyrakat buta al qur’an.
Selain itu KH Fadlolan mengajak kepada masyarakat bersatu untuk menjadikan rumah tahfidz ini lebih baik dengan memberdayakan semangat kemandirian.
Lanjutnya rumah tahfidz merupakan salah satu wadah membentuk calon orang orang sholeh, cerdas, intelektual membangun agama dan bangsa dengan baik.
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan Rumah Tahfidz Al Mustaqim, Sugimin menceritakan pembangunan rumah tahfidz ini berawal terinspirasi hadits Rosul SAW tentang 3 perkara yang tak pernah putus setelah manusia meninggal dunia yaitu shodaqoh jariyah ,ilmu bermanfaat dan anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
” Setelah itu sekitar 2 tahun lalu kami dengan beberapa teman berembug dan kebetulan ada seseorang yang hendak menjual tanah dilokasi agak ke bawah seperti ini, Alhamdulillah atas pertolongan Allah akhirnya tanah seluah 140 m2 bisa kami beli,” ungkapnya.
Pembangunan Rumah Tahfid Al Mustaqim direncanakan dibangun 3 lantai ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar RP 944 juta akan selesai secara kesuruhan dalam waktu lima tahun ke depan .
“Kami tidak muluk muluk maupun buru buru, target realistis dengan kondisi masyarakat, di sini kami lebih banyak memberdayakan swadaya masyarakat, mungkin 1,5 tahun bangunan secara sederhana bisa jadi tetapi secara sempurna bisa sampai 5 tahun,” ujar Sugimin.
Soal pendanaan, selain memberdayakan masyarakat setempat dan sekitar, Gimin beserta panitia lainnya juga akan menggandeng beberapa institusi dan alumni sekolah dimana sehari hari dia mengajar dan menempatkan kotak infaq pembangunan rumah hafidz Al Mustaqim di tempat tempat tertentu.
“Semoga keberadaan rumah tahfidz bisa memberikan tempat sekaligus menjadikan agen perubahan dalam masyarakat khususnya di wilayah RW 7 dan RW 8 Kelurahan Bojongsalaman dalam mempelajari Alquran.” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Lurah Bojongsalaman Anang Budi Prasetyo. ” Saya sangat mengapresiasi dan salut kepada warga disini yang dengan swadaya bisa memulai pembangunan rumah tahfidz Al Mustaqim,Saya harap warga bersikap semangat, punya integritas dalam pembangun rumah tahfdz ini yang bisa digunakan untuk kepentingan umum bagi masyarakat agama islam.” tutur Anang.
Untuk diketahui, dari 944 juta dana yang dibutuhkan guna pembangunan Rumah Tahfidz Al Mustaqim , hingga saat ini masih terkumpul dana sebesar 24 Juta.
Bagi Masyarakat luas yang hendak berkontribusi dalam turut serta mensukseskan pembangunan Rumah Tahfidz Al Mustaqim bisa menyalurkan donasinya langsung ke panitia atau melalui rekening BTN Syariah no rekening 7572009017 atas nama FA Sugimin. (Amr)
