Kabarone.com, Lamongan – Kabupaten Lamongan menerima bantuan 10 sumur bor dari Kementerian ESDM RI dan Komisi VII DPR RI.
Ke-10 unit sumur bor tersebut tersebar di 10 desa, yakni Desa Gedangan, Madulegi, Takeranklanting, Daliwangun, Sambopinggir, Sekaran, Tlogoagung, Dumpiagung, Candisari dan Desa Balun.
Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Lamongan, Munif syarif mengatakan, bantuan sumur bor memang sangat diharapkan oleh masyarakat Lamongan.
“Karena kebutuhan air bersih di Kabupaten Lamongan sangat vital, apalagi saat musim kemarau,” kata Munif, yang hadir mewakili Bupati Lamongan dalam penyerahan sumur bor di Desa Sambopinggir, Kecamatan Karangbinangun, Kamis (14/3/2019).
Menurut Munif, karakteristik Kabupaten Lamongan memang unik, sebab saat musim hujan ketersediaan air sangat melimpah, namun ketika musim kemarau sebagian besar wilayahnya kekurangan air bersih.
“Semoga bantuan ini bisa meminimalisir permasalahan air bersih di Lamongan” tuturnya.
Munif juga berharap, ke depan Kabupaten Lamongan kembali mendapatkan sumur bor lebih banyak lagi, agar permasalahan yang terjadi hampir setiap tahun tersebut dapat segera diatasi.
“Tahun sebelumnya kita juga dapat 6 sumur bor, mudah-mudahan ke depan kita juga dapat lagi,” ucap Munif.
“Target tahun 2019 ini ada 17 lagi, untuk wilayahnya sudah kami petakan, tinggal nanti kami serahkan ke kementerian ESDM,” kata Munif.
Sementara itu, Staf ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi memastikan program sumur bor tersebut masik akan terus berlanjut.
“Tahun ini masih nyumbang lagi,” kata Yudo.
Sebab menurut Yudo, program sumur bor tersebut memang menjadi salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM RI untuk menanggulangi krisis air bersih. “Saat ini di Jatim ada 3 Kabupaten, yaitu Gresik 6 unit, Lamongan 10 unit dan Tuban 5 unit,” tuturnya. (*)