Hadirkan Tiga Narasumber Hebat, KOHATI Malang Menyelenggarakan Talkshow: Perempuan dalam Parlemen

Kabarone.com, Malang – KOHATI (Korps HMI Wati) Cabang Malang, mengadakan Talkshow “Perempuan dalam Parlemen” yang dilaksanakan di La Luna Space Malang pada Minggu (14/01/2024). Talkshow yang merupakan program kerja Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) KOHATI (Korps HMI Wati) Cabang Malang ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran serta wawasan masyarakat khususnya perempuan akan pentingnya peran aktif perempuan dalam bidang politik dan pembangunan nasional.

Peran perempuan tersebut tidak hanya sekadar memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan di parlemen, namun diharapkan peran yang timbul bersifat lebih proaktif seperti memastikan terpilihnya representasi perempuan yang berkualitas yang benar-benar bisa mewakili suara dan kepentingan perempuan Indonesia untuk pembangunan bangsa.

Dalam agenda ini, KOHATI Cabang Malang mengundang Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.Sos.I., S.Hi., M.E.I. yang merupakan Ketua MUI Jawa Timur, Marlina, S.P., M.Si selaku Komisioner KPU Kota Batu dan Sekarwati, S.Sos, M.Si yang merupakan Politisi Perempuan dan juga seorang Dosen Ilmu Politik.

Dalam paparannya, Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.Sos.I., S.Hi., M.E.I. mengungkapkan bahwa keterwakilan perempuan dalam parlemen haruslah memiliki visi yang nyata untuk pembangunan. Lia pun menginisiasi peran CANTIK (Cerdas, Inovatif, dan Kreatif) untuk perempuan agar dapat menjadi seorang legislator yang berkarakter, dihargai dan dihormati.

“Bagaimanapun kita dan di manapun kita harus memiliki kepribadian dan karakter yang positif dan kuat. Perempuan harus sadar perannya bahwa perempuan bukan sekadar manusia pelengkap,” tegas Lia.

Politisi Perempuan yang juga Dosen Ilmu Politik, Sekarwati, S.Sos., M.Si yang turut menjadi narasumber acara ini juga sangat mengapresiasi dan merasa sangat senang dengan adanya acara ini. Menurutnya kegiatan ini dapat menjadi sumber motivasi untuk banyak anak muda khususnya perempuan yang ingin berpartisipasi aktif di bidang politik dan pembangunan nasional.

Sekarwati juga menekankan para peserta untuk tidak golput agar nantinya setelah pemilu, tidak ada penyesalan karena pemimpin yang dipilih dirasa kurang sesuai harapan.

Dalam kesempatan itu, Sekarwati juga memberikan apresiasi kepada Izza Safira selaku Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) KOHATI Cabang Malang karena telah mengadakan acara ini dengan menghadirkan akademisi, pengamat, pelaku dan pengampu kebijakan politik Indonesia sehingga dapat memberikan wawasan terkait parlemen dan pemilu dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Batu, Marlina, S.P., M.Si mengemukakan bahwa dalam partai politik juga kesulitan untuk mencari anggota perempuan, meskipun perempuan sendiri sudah memiliki dukungan formil yang termuat UU.

“Dukungan formil yang termuat UU No. 12 Tahun 2003 hingga menjadi UU No. 7 Tahun 2017 bahkan hak untuk memilih dan dipilih yang setara antara laki-laki dan perempuan sudah berlaku sejak 1995 sampai sekarang, namun realitasnya partisipasi Perempuan menjadi calon legislatif masih belum memenuhi harapan dimana dari data yang diperoleh pada rentang tahun 2019-2024, keterwakilan perempuan masih kurang dari persentase yang seharusnya sebesar 30%, yaitu hanya 118 perwakilan dari 575 perwakilan atau sebesar 21%,” papar Marlina.

Dalam kesempatan itu, Marlina pun tidak lupa mengajak dan meyakinkan kembali kepada peserta yang hadir untuk tidak golput dan menggunakan hak suaranya dengan bijak pada pemilu 2024.

Izza Safira, selaku Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Kohati Cabang Malang merasa sangat senang selaku penyelenggarakan acara ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan dihadiri oleh para peserta yang berasal dari berbagai macam elemen masyarakat. Safira juga menilai Kohati Talkshow ini sebagai salah satu upaya atau langkah Kohati Cabang Malang dalam mempersiapkan kader-kader HMI militan berperan dalam politik militan dalam mewujudkan generasi emas bangsa.

Ia juga berharap, dengan adanya Kohati TalkShow kader-kader dapat memahami dengan masalah sosial yang ada dan ikut serta berperan untuk bagaimana membantu menyelesaikan permasalahan dengan inisiatif peran kader itu sendiri. (*/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *