Kabarone.com, Cirebon – Kedatangan UPN Veteran Jakarta di Yayasan Beringin Bhakti (YBB) Kabupaten Cirebon disambut peserta didik SLB dengan alunan lagu-lagu dangdut yang dinyanyikan seorang gadis tuna netra, Java peraih juara tingkat Propinsi membuat rombongan UPN menitikan air mata.
“Temen- temen merasa terharu menyaksikan anak-anak SLB tapi ternyata Allah SWT memberikan kelebihan tersendiri. Lihat saja ibu-ibu tak kuasa menahan air mata,” kata Pimpinan Rombongan UPN Veteran Jakarta, Wisnu Teguh kepada media ini Sabtu kemarin disela-sela kunjungannya di YBB Kab. Cirebon.
Menurutnya, silahturahim 35 Tahun Alumi UPN (Universitas Pembangunan Nasional ) Veteran Jakarta dalam rangka Bakti Sosial di Yayasan Beringin Bhakti Kabupaten Cirebon diikuti sedikitnya peserta jumlahnya 89 orang.
” Bantuan yang diberikan Alumi UPN Veteran Jakarta kepada Yayasan Beringin Bhakti Kabupaten Cirebon, tak seberapa & jangan dilihat nilainya, tapi bentuk kepedulian dari rekan-rekan yang telah menyisihkan sebagian rezeqi untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Pengurus Yayasan Beringin Bhakti Kabupaten Cirebon, Dra. Titi Rusmiati mengatakan, yayasan ini mengelola panti asuhan anak distabilitas (anak berkebutuhan khusus) seperti tuna netra, tuli bisu, tuna grahita, kaum du’afa dan yatim piatu.
“Juga mengelola sekolah luar biasa (SLB) ditampung dipanti asuhan 40 anak dan selebihnya anak SLB pulang pergi karena mereka masih mempunyai keluarganya. Adapun peserta didik SLB jumlah 130 anak,” terangnya.
Dalam menjalankan roda dunia pendidikan Beringin Bhakti, lanjut Dra Titi Rusmiati, SLB dibantu tenaga pendidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 20 guru & 5 tenaga pendidik honorer.
“Selain itu Yayasan Beringin Bhakti juga mengelola panti jompo atau Panti Wreda “Kasih Ibu.” Yayasan Beringin Bhakti mengelola Taman Kanak-Kanak, SLB, Panti Jompo & Panti Asuhan, ” bebernya.
Itulah kegiatan bidang sosial Yayasan Beringin Bhakti dalam rangka membantu masyarakat yang membutuhkan pendidikan & naungan, terutama masyarakat jompo. “Dimana masyarakat yang berkebutuhan khusus bisa di tampung & diberikan pendidikan sebagaimana mestinya,” tandasnya.
Ia pun menjelaskan, operasional Yayasan Beringin Bhakti setiap anak mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar @ Rp.3000,- perhari yang diperuntukan kebutuhan makan, jajan & sandang.”Cukup tidak cukup jatahnya Rp.3000,- sehari, dengan makan tiga kali,” tegasnya.
Alhamdulillah, banyak masyarakat dermawan yang peduli terhadap Yayasan Beringin Bhakti. Dari simpati para donatur yang tak henti-hentinya menaruh perhatian keberadaan Yayasan Beringin Bhakti, sehingga tidak ada anak kekurangan makan & berkecukupan.
“Adapun sejarah 33 tahun berdirinya Yayasan Beringin Bhakti pada tahun 1982 oleh tiga orang. Sedang dua orang telah mendahuli kita semua. Tinggal saya penerus seorang diri sekarang sudah berusia 71 tahun. Untuk itu mohon do’anya agar dapat menjalankan amanah serta Allah SWT memberi panjang umur,” papar Dra. Titi Rusmiati.
Berdirinya Yayasan Beringin Bhakti dari nol besar, tidak punya tanah sejengkal pun alias tidak punya apa-apa. Sebelumnya ngontrak satu rumah kecil untuk sekolah & dagang anak-anak dipanti diwilayah Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon.
Awalnya hanya enam anak yang ditampung Yayasan Beringin Bhakti. Kemudian tergugah menampung anak tuna netra, karena melihat banyak anak tuna netra yang meminta-minta dijalanan. ” Alhamdulillah berkah menampung enam anak tuna netra & tuli bisu, Yayasan Beringin Bhakti dapat berkembang sampai sekarang ini,” tuturnya.
Laju pindidikan Yayasan Beringin Bhakti tak terlepas dari uluran tangan & pembinaan pendidik secara sukarela dari para guru-guru sukuan yang bersedia mengamalkan ilmunya tanpa pamrih.
Sehingga dari tahun demi tahun meningkat. Kemudian selain menampung anak tuna netra, menampung anak tuli bisu, tuna grahita & anak duafa lainnya, sampai bisa menampung 40 anak.
Ketika pindah kontrakan ke Sumber selama lima tahun. Kemudian minta bantuan untuk biaya makan anak-anak panti ke Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, saat itu Bupati Cirebon, Gunawan Brata Tjasmita.
Pada gilarannya dari tahun ke tahun mendapat bantuan K3S Propinsi Jawa Barat sebesar Rp.1, 5 juta. Kemudian dibelikan tanah & membangun di tempat ini (wilayah Desa Pongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon).
“Waktu itu harga tanah Rp.15.000,- per meter & membeli tanah seluas 500 meter itupun bayarnya diangsur. Kemudian hanya membangun aula & dapur. Dengan berjalannya dari tahun ke tahun, selanjutnya lama ke lamaan ada yang menyumbang bangunan & bantuan keperluan lainnya,” pungkasnya.
Kini Yayasan Beringin Bhakti memiliki aset tanah seluas 8000 meter Alhamdulillah Yayasan Beringin Bhakti mampu mandiri membeli tanah. Hingga sekarang diatas tanah 8000 meter tersebut telah berdiri 16 ruang kelas belajar untuk tuna netra, tuli bisu, tuna grahita dan bangunan panti jompo.
“Sedang berdirinya bangunan panti jompo sejak 2002 yang resprentatif atas kerjasama dengan WNI non muslim. Kemudian dibentuk sei usaha dan WNI non muslim mencari donatur dari toko ke toko. Hingga hasilnya bisa dilihat bersama bangunan panti jompo yang cukup megah dinamai Kasih Ibu,” tukasnya. (Mulbae)