Kabarone.com Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ( Pemkab ), masih belum memperoleh kejelasan pasokan minyak mentah produksi lapangan Banyu urip Blok Cepu yang akan dijadikan dasar pembangunan mini ” refenery ” ( kilang minyak ).
Sampai saat ini belum ada kejelasan
terkait pasokan minyak 10.000 barel per hari untuk dasar pembangunan kilang minyak di Bojonegoro.
Meskipun demikian, Pemkab Bojonegoro akan terus mengupayakan ada kejelasan soal pasokan minyak Blok Cepu, sebab Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral ( ESDM ) pernah menjajikan soal pasokan minyak Blok Cepu.
Pemkab Bojonegoro sesuai rencana melalui BUMN PT Bangkit Bangun Sarana ( BBS ) akan membangun kilang minyak dengan PT Tierra Energi Perkasa dalam bentuk kerja sama operasi dengan kapasitas kilang mencapai 10.000 barel per hari.
Selain itu konsorsium PT Humpus juga akan membangun kilang minyak di daerah setempat juga dengan kapasitas 10.000 barel per hari sesuai yang diungkapkan dalam dialog interaktif Jumat tanggal 13/01 di pendopo Kabupaten Bojonegoro.
Permasalahan yang masih menghambat karena ada dua ketentuan yang berbeda terkait pembangunan kilang minyak, salah satunya tidak perlu alokasi minyak, tetapi izin operasional harus diproses terlebih dulu.
Pemkab Bojonegoro merintis untuk membangun kilang minyak bekerja sama dengan investor sudah dua tahun lalu, tetapi belum ada perkembangan yang berarti karena terkait kejelasan pasokan minyak. ( pur )
Soal Migas Pemkab Bojonegoro Belum Dapat Penjelasan
