Supir Pribadi Terlibat Narkoba, Yanto Ue Siap Di Tes Urine

Daerah, Regional2,325 views

KabarOne.com, GUNUNGSITOLI- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai PDI-Perjuangan Kota Gunungsitoli, Yanto/UE
mengatakan tidak tahu menahu terkait penangkapan supir pribadinya oleh Satres Narkoba Polres Nias waktu lalu. Menurutnya penangkapan Heri, Supir pribadinya itu akibat perilakunya sendiri dan tak ada kaitan padanya.

Demikian disampaikan Yanto kepada KabarOne di Sekretariat PDI- Perjuangan Jln. Gomo, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Selasa (9/5) Sore. Dianya sendiri bersedia di tes urine apabila pihak Satres Narkoba memintanya.

” Memang benar kalau yang ditangkap itu adalah supir saya dan mobil yang dia bawa untuk menjemput barang haram itu adalah mobil dinas yang dipinjam pakaikan Pemkot Gunungsitoli kepada saya. Jadi kalau dia ditangkap, hal itukan akibat dari perilakunya sendiri, lalu kenapa saya dituding yang tidak tidak, kalau saya terlibat silahkan urine saya di tes,” sebutnya.

Ketua Fraksi PDI- Perjuangan itu menegaskan kalau semua tudingan yang diarahkan kepadanya adalah tidak benar, karena kalau dia terlibat pasti akan mempertanyakan perihal penangkapan itu.

” Tetapi buktinya sampai sekarang pihak kepolisian tidak pernah pertanyakan perihal penangkapan itu ke saya. Jadi biarlah pihak yang berwajib yang akan menelusuri masalah itu, kita mendorong pihak penyidik agar lebih jeli untuk mengungkap kasus tersebut”, katanya dengan nada kecewa.

Adapun di sampaikan Yanto sebelum terjadi penangkapan, sekitar pukul 09.00 wib ada janji dengan Hadirat ST Gea untuk ketemu dikantor DPRD kota Gunungsitoli.

” Pada waktu saya hubungi melalui Via seluler, ternyata nomor selulernya tidak aktif, sehingga pagi itu saya langsung ke peternakan digunungsitoli utara. Sekitar dua jam saya berada dipeternakan, bang Hadirat menghubungi ajak saya untuk bertemu dikantor sesuai janji sebelumnya. Tetapi karena waktu saya memakai celana pendek, maka saya mengganti lokasi pertemuan yakni di sekertariat DPC PDI Perjuangan aja”, ujarnya.

Selama di perjalanan dari Gunungsitoli Utara menuju kantor seketariat PDI Perjuangan ungkap Yanto, Heri dihubungi seseorang.

” Setelah dia selesai bertelepon saya bertanya siapa yang menghubunginya, pada waktu itu saya menduga kalau menghubunginya adalah istriku, karena biasanya istriku selalu bertanya kepada supir dimana keberadaanku.Tetapi jawaban supir itu kalau yang menghubunginya adalah abangnya “, jelasnya.

Sesampai dikantor, beberapa menit kemudian Heri bertanya kepada Yanto apakah pertemuan dengan Hadirat masih lama lagi, Pihak nya sendiri tidak mengatakan tidak mengetahui tujuan supirnya itu.

” Karena saya masih lama saya ijinkan dia keluar, tetapi saya tidak mengetahui kalau dia menggunakan mobil dinas yang saya pakai, saya kira dia hanya menggunakan sepeda motor yang ada di DPC. Saya baru mengetahui kalau supir saya membawah mobil ketika saya menyuruh pegawai saya untuk mengambil surat-surat yang sudah dikonsep terkait isi dari pertemuan kami hari itu, tetapi pegawai saya bilang kalau mobil tidak ada,”papar Yanto.

Lebih lanjut dikatakan Yanto karena surat-surat terkait isi pertemuan ada dimobil, dianya menghubungi Heri dengan tujuan supaya segera kembali, namun beberapa kali dihubungi tidak diangkat.

” Saya sempat emosi, sebab dihubungi masuk tetapi tidak diangkat. Setelah saya ulang lagi untuk menelepon dia, akhirnya diangkat, tetapi sungguh sangat terkejut saya karena yang bicara orang lain, yakni oknum polisi dari Satnarkoba yang memberitahukan bahwa supir saya terlibat Narkoba.”tuturnya. (Fr. Lature)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *