HPSN Baru Saja Diperingati, Bau Tak Sedap Sampah Masih Menumpuk Di Gilang Babat

Daerah, Regional555 views

Kabarone.com,Lamongan – Barusan saja seluruh masyarakat Indonesia sedang memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan diperingati rutin setiap 21 Februari. Tapi masih saja masyarakat belum bisa memaknai arti dari peringatan HPSN dan juga kurang begitu peduli dengan apa yang namanya sampah.

Kali ini terjadi dan mungkin belum disentuh baik oleh pejabat terkait di wilayah ini yang sebagai motor penggerak atau masyarakat sekitarnya. ” Sampah dapur yang terbungkus kantong plastik, popok, dan bohlam lampu terlihat menumpuk dan berserakan di samping Jalan Sumowiharjo, Kelurahan Babat Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Tumpukan sampah yang berserakan itu memanjang hingga panjang dan sebagian meluber ke jalan. Bahkan mengeluarkan bau yang tak sedap. Sebagian pengendara motor dan pesepeda menutup hidung mereka dengan tangan maupun dengan ujung jilbab. Bau busuk dari sampah dapat terendus hingga jarak lebih dari 6 meter.
“Bahkan atas persoalan ini kemarin lusa bahkan ada aksi protes warga gilang masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Senin, (05/02/2019).

Menurut S-R warga Babat, dikatakan, ” Sampah yang berada di Jalan Sumowiharjo itu sudah menumpuk dan belum diangkut oleh petugas Dinas yang terkait. Masyarakat sekitar juga mengeluh meski sampah terbungkus rapi di dalam kantong plastik, bau busuk tersebut masih dapat dihirup. Sampah sudah tidak ada pelayanan pembersihan dari petugas Dinas terkait. Bau busuknya minta ampun. Kalau bau itu tersapu oleh angin, warga yang berada disekitar lebih dari tumpukan sampah bisa menghirupnya,” Ujarnya pada Sabtu (02/03).

” Belum lagi, Lanjut S-R, ini lagi musim hujan tiba. Bau sampah akan lebih menyengat. Selain itu, bau busuk itu dapat mengundang lalat. “Banyak lalat berterbangan kalau musim hujan. Saya membuka warung tak jauh dari tumpukan sampah. Pastinya mengganggu pelanggan saya.

Sampah itu dibuang oleh pedagang dan warga Luar sekitar yang melintas di Jalan Sumowiharjo. Yang membuang sepertinya warga dari luar desa dan pedagang. Saya pernah melihat ada pedagang yang membuang sampah di situ. Pembuangan sampah biasanya dilakukan pada pagi dan sore menjelang Maghrib,” terangnya.

Sementara itu, pengendara motor bernama S-K mengaku saat melintas di Jalan Sumowiharjo, ia harus menutup hidungnya karena bau busuk yang dikeluarkan sampah. Baunya mengganggu sekali. Tak nyaman kalau melintas di Jalan Sumowiharjo,” ungkapnya.

Ia merasa heran dengan sikap warga yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan. Mereka tak hanya membuang sampah di samping jalan, melainkan juga di sungai. Pelaku pembuangan sampah tak memperdulikan kelestarian lingkungan. Ada bekas pembakaran sampah. Bisa memicu kebakaran,” ucapnya.

Masyarakat sekitar pembuangan sampah berharap”, Atas persoalan ini pihak terkait baik pihak kelurahan atau kelurahan Babat agar bekerja sama dengan dinas terkait segera melakukan langkah cepat dan tepat agar persoalan ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat nantinya.

Selanjutnya agar lewat pihak kecamatan atau kelurahan Babat bisa memberikan sosialisasi kepada warga sadar dan peduli akan sampah dengan harapan lingkungan tetap asri dan bersih dan tidak menimbulkan wabah penyakit. “Dengan begitu semoga saja warga segera sadar akan kebersihan lingkungan,” tandasnya (*).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *