PPDB TK/SD/SMP di Semarang di buka Juni ini, begini persyaratanya

Daerah, Regional629 views

SEMARANG,kabarone.com- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Semarang Tahun Ajaran 2020/2021 digelar bulan Juni 2020 ini dengan menerapkan sistim online dan zonasi seperti tahun lalu.

Untuk TK dan SD negeri mulai 14 hingga 18 Juni 2020, sedangkan SMP negeri mulai 21 hingga 25 Juni 2020.

Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Sapto Giri mengungkapkan website sistem online PPDB SD dan SMP negeri di Semarang akan di-launching pada Rabu, 3 Juni 2020.

“Kami sudah siap semua, tinggal pelaksanaannya,” kata Gunawan.Senin (1/6/2020).

Dirinya menuturkan, proses dan syarat PPDB tahun ini secara umum tidak jauh beda dengan sebelumnya meski ada beberapa yang beda karena menyesuaikan kondisi pandemi virus corona saat ini.

“Tetap menggunakan sistem zonasi modifikasi seperti tahun kemarin dan secara online. Hanya saja tahun ini tanpa verifikasi ke sekolah. Nanti kalau sudah masuk sekolah baru verifikasi data,” terang dia.

Jika calon siswa sudah mendaftarkan diri secara online, lalu tinggal menunggu sampai pengumuman. Pengumuman online untuk TK dan SD pada 20 Juni 2020, sedangkan SMP pada 27 Juni 2020 mulai pukul 24.00 WIB.

“Kalau siswa sudah masuk sekolah dan diterima, baru nantinya verifikasi data. Ini bertujuan agar tidak terjadi kerumunan di lokasi pendaftaran baik di SD maupun di SMP,” jelasnya.

Gunawan menambahkan di PPDB tahun lalu, calon siswa SMP, penilaiannya hanya diambil dari hasil rapor kelas 6. Pada tahun ajaran 2020/2021 ini nilai rapor yang diambil mulai dari kelas 4, 5, dan 6 semester ganjil.

”Nilai yang diambil untuk tiga mata pelajaran, yakni matematika, IPA dan Bahasa Indonesia untuk SMP. Sedangkan untuk SD, persyaratannya masih sama dengan tahun lalu,” bebernya.

Di sisi lain ada juga perbedaan dengan PPDB sebelumnya yakni jumlah pilihan sekolah. “Kalau dulu, satu siswa, bisa milih 5 sekolah. Sekarang, calon siswa SD bisa memilih empat sekolah dan siswa SMPN bisa memilih tiga sekolah,” imbuhnya.

Di sistem PPDB online ini, penilaian zonasi siswa dilakukan secara otomatis dengan sistem yang sudah ada. Jika mendaftar di zonasi, nilainya otomatis 50, kalau tidak zonasi nilainya 40.

“Kemudian ada juga nilai piagam-piagam penghargaan yang dikumpulkan siswa, sudah ada di aplikasi Sang Juara, sudah ada jadi satu di sistem tersebut. Jadi tidak perlu legalisir. Tinggal masukkan NIK siswa saja, nanti sudah muncul data-datanya semua,” tuturnya.

Khusus calon siswa yang tidak ada di dalam daftar nominasi, seperti mengikuti pindah tugas orang tua bisa melakukan pendaftaran dengan medatangi Kantor Dinas Pendidikan. Tujuannya untuk verifikasi data dan pemberian rekomendasi terkait nilai rapor maupun prestasi yang dimiliki.

Untuk anak guru, termasuk anak guru luar kota yang mengajar di Kota Semarang, serta anak berkebutuhan khusus, bisa langsung memilih sekolah. Demikian pula dengan calon siswa yang memiliki prestasi juara satu sampai juara tiga, baik di tingkat nasional maupun internasional berjenjang melalui jalur prestasi.

‘’Bagi orang tua yang kesulitan mendaftarkan anaknya secara online, karena keterbatasan sarana atau tidak melek IT bisa datang ke sekolah asal. Misalnya mau daftar SD, ya bisa diurus di TK anaknya, begitupun yang mau daftar SMP bisa ke SD-nya. Biasanya pelayanan oleh operator sekolah dari pukul 08.00-12.00 WIB,” kata Gunawan.

Untuk diketahui jumlah lulusan SD dan MI tahun ini sebanyak 25.420 orang, sementara daya tampung di SMP Negeri hanya 11.136 siswa. Untuk jumlah anak usia SD di Kota Semarang sebanyak 29.436 orang dengan daya tampung di SD negeri hanya 14.364 anak.

“Untuk menambah daya tampung itu, nanti kita akan menambah rombongan belajar (rombel), terutama di kecamatan padat penduduk, seperti di Tembalang, Genuk, Banyumanik dan Pedurungan,” ucap dia.

Kendati demikian, ada sejumlah sekolah yang terpaksa digabung karena minimnya pendaftar. “Yaitu SDN Plalangan 03 dan Plalangan 04 Gunungpati. Karena peminatnya setiap tahun cuma sedikit, di bawah 10 siswa. Digabung agar memenuhi rombel minimal berjumlah 20 orang setiap kelas,” tukas Gunawan mengakhiri. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *