Jakarta kabarone. com- Makelar proyek di Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur diduga masih terpelihara.
Sehingga masyarakat mending Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Timur yang dikomandoi A. Dasuki sebagai pecundang.
Semenjak era kepemimpinan PJ Gubernur Heru Budi Hartono pengawasan internal sangat lemah .
Tudingan yang mengarah ke Irbako Jakarta Timur dikarenakan Irbanko disebut tidak bisa berbuat banyak atas maladaminitrasi yang diduga dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air(Sudin SDA) Jakarta Timur.
Terbukti, puluhan proyek turap dan saluran dikerjakan asal jadi bahkan masih hitungan hari proyek turap yang dikerjakan PT. Arta Unggul Jaya dan PT. Marlen Ivomas Jaya hampir mau rubuh namun tampaknya ada pembiaran oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur.
Hal ini merupakan maladministrasi dan melalaikan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).
Namun, Irbanko disebut tidak berani memanggil dan memberikan sanksi kepada para pejabanya.
Menurut ketua LSM. NGO Jalak Kampanye Sitanggang, bahwa siapapun yang menjabat Inspektur di Irbanko Jakarta Timur, tetap hanya jadi sosok pecundang yang tidak berani memberikan sanksi administratif kepada para oknum pejabat nakal di jajaran Sudin SDA Jakarta Timur.
“Siapapun orangnya yang menjabat pimpinan di Irbanko Jakarta Timur, tetap hanya jadi seorang pecundang, yang tidak akan pernah berani memberikan sanksi administratif kepada para oknum pejabat nakal di jajaran Sudin SDA Kota Administrasi Jakarta Timura.
Hali ini lah membuat markus proyek tetap berjaya tegas Kampanye. Saat dikonfirmasi wartawan kepada Inspektur wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur A. Dasuki menyebutkan akan mempelajari dan mengkelarifikasi ke Sudin SDA.
Dasuki menambahkan proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan, akan kami minta Kasudin SDA untuk memerintahkan pihak penyedia/kontraktor untuk segera memperbaikinya ujarnya .
Pemberitaan kabarone. com sebelumnya
Ketua LSM. Non Government Organisation Jaring Pelaksanaan Antisipasi Keamanan (NGO Jalak) Kampanye sitanggang Mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melidik dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme dalam penyerapan Anggaran tahun Anggaran 2023 di Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur.
Pasalnya Puluhan Proyek turap dan saluran di Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur tahun Anggaran 2023 berpotensi terjadi kebocoran Anggaran.
Mengingat informasi dari berbagai sumber telah tejadi dugaan KKN, Penguasaan puluhan proyek turap diduga dikuasi dan dikerjakan sendiri oleh oknum pejabat tertentu di Sudin SDA.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber dan hasil investigasi team investigasi NGO Jalak mendapatkan informasi terkait dugaan KKN dengan mudous para oknmu pejabat ini memakai kaki tangan dari rekanan swasta yang juga berprofesi sebagi konsultan.
Rekanan binanan ini lah dipercaya untuk memijam pakai perusahan serta pelaksana lapangan dan selanjutnya perusahan pinjaman ini ditunjuk sebagai pemenang pengadaan.
Sekedar informasi proyek konstruksi pengadaan/ pembangunan saluran penghubung dan turap tahun anggaran 2023 dilaksanakan melalui metode pengadaan Epurcasing dimana pelaksana pekerjaan (Perusahaan) dapat ditunjuk lasung oleh KPA/PPK itu sendiri.
Hali ini lah diduga di manfaatkan oleh oknum pejabat tertentu di Sudin SDA Jakarta Timur untuk bersekongkol melakukan KKN menguasi paket proyek turap dan saluran.
Nah sebut saja Mr. x (Oknum rekanan) ini lah di percaya pejabat terkait sebagi peminjam bendera perusahan sertae pelakasa lapangan sehingga seolah-olah pengerjaan peroyek di lapangan dilaksanakan oleh rekanan (pihak ketiga) namun faktanya oknum pejabat tersebut lah pemilik modal utuk belanja barang pelaksana lapangan hanya tameng belaka untuk mengelabui masyarakat.
Informasi dari sumber terperca pelaksana yang dijadikan tameng ini hanya diberi 3-5% dari seiap1 lokasi (paket pekerjaan)
Akibat dari dugaan KKN tersebut sangat berpotensi bahakan diduga telah terjadi kebocoran keuangan negara yang bersumber dari APBD DKI ujar kampanye.
Investigasi lapangan hampir semua paket pekerjaan yang diduga pinjaman bendera ini tidak dapat melaksanakan kegiatan sesuai kontrak sertae tenggang waktu yang telah ditentukan.
Selain pengurangan volume dan spek tenggangang waktu yang sudah berikan diperpanjang juga masih tidak dapat menyelesaikan kegiatan.
Adapun lokasi proyek yang diduga dikerjakan sendiri oleh oknmu pejabat tertentu ini di antaranya pekerjaan turap di lokasi
Jl. Mohoni Elok Kecamatan Cakung dua paket pekarjaan dengan besaran anggaran yang berbeda.
Pembangunan/perbaikan turap/sistem drainase dilokasi Centra BKT menuju Jl Inpeski Kanal Banjir Timur (BKT) Kecamatan Duren sawit dua paket pekerjaan.
Kecamatan Cipayung dan Ciracas masing-masing satu paket pekerjaan yang kita sudah kumpulkan datanya untuk yang lainya kita masih lakukan investigasi ujar Ketua NGO. Jalak ,Kampanye sitanggang kepda Wartawan.
Untuk itu kami dari NGO Jalak mendesak APH agar melidik dugaan KKN yang diduaga terjadi di Sudin SDA Jakarta Timur.
Kami sedang mengumpulkan Bukti dan mendokumentasi photo poto lapangan dan selanjutnya di berikan ke APH jadi bahan pengaduan singkatnya.
Kasudin SDA Kota Administrasi Jakarta Timur, Wawan Kurniawan belum berhasil dikonfirmasi.
Pengawalan super ketat satpam berlapis-lapis tidak hanya satpam pamdal yang disediakan Bagian Umum dan pertokol yang jaga pejabat namun ada satpam dari luar yang jaga khusus ujar sesama media.
Terkait ifo dugagaan KKN pada penyerapan anggaran tahun anggaran 20223 belum ada tanggapan dari Wawan Kurniawan.(Red.01)
