Kapolres Bulungan Sampaikan Petingnya Sinergitas Dalam Pembangunan

Kabarone.com, Bulungan – Pemerintah tidak bisa membangun sendiri, tapi juga butuh unsur pertahanan dan keamanan agar proses pembangunan berjalan lancar dan optimal. Hal itu dikatakan Kapolres Bulungan, AKPB Sulaiman saat bertindak selaku inspektur upacara dalam apel gabungan TNI, POLRI dan Aparatur Sipil Negara di halaman Kantor Bupati Bulungan, Senin (19/09).

Apel gabungan yang dilaksanakan rutin setiap bulan tersebut sudah berlangsung ketiga kalinya, dengan inspektur upacara bergantian, antara Bupati, Dandim dan Kapolres. Melalui sinergi dan komunikasi antara 3 unsur tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan lebih cepat.

“Polres Bulungan saat ini juga sudah menginventarisir 3 permasalahan yang harus kita tangani bersama ke depannya. Permasalahan pembangunan yang pertama dari kacamata Polres Bulungan yaitu masih adanya tradisi masyarakat dalam membuka lahan dengan cara membakar. Padahal pemerintah sudah melarang aktifitas pembakaran lahan. Hal ini perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Menurut Kapolres, solusi yang bisa ditempuh antara lain dengan upaya meningkatkan kualitas kesuburan lahan yang sudah ada melalui pemberian bantuan bibit atau benih unggul kepada masyarakat.

“Persoalan kedua yaitu upaya kita bersama untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” sambungnya.

Menurutnya, upaya pemberantasan narkoba harus dilakukan dengan tidak hanya menangkap para pengedar dan penjual narkoba. Melainkan yang terpenting yaitu bagaimana menyadarkan masyarakat untuk tidak bersentuhan apalagi sampai mengkonsumsi narkoba.

“Strategi baru kita yaitu sesuai hukum ekonomi dengan melenyapkan konsumen sehingga penjual maupun pengedar narkoba tidak memiliki pasar,” tandasnya.

Persoalan ketiga yang tak kalah penting, lanjutnya, yakni mencegah anak-anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor. Kapolres menegaskan, dengan memberikan kendaraan bermotor kepada anak-anak di bawah umur atau masih usia sekolah sama saja dengan melepas calon pembunuh ke jalan raya, yang nantinya bisa membunuh orang lain atau dirinya sendiri.

“Secara teknis anak-anak itu mungkin sudah siap mengendarai kendaraan bermotor, tapi secara psikologis belum siap, jadi kita sebagai orangtua jangan berikan izin anak-anak berkendara,” pungkasnya. (Mudi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *